Sebanyak 454 murid dan 40 guru serta tenaga kependidikan SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo ikuti simulasi mitigasi bencana gempa bumi dan kebakaran di sekolah. Kegiatan mitigasi bencana ini bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Solo.
- KAI Daop 6 Dukung Program Asta Cita Pemerintah Melalui KA BIAS
- Pergantian Tahun Baru Imlek, Pesta Kembang Api Bikin Langit Kota Solo Bersinar Terang
- All-Stars Solo Melaju ke Final MilkLife Soccer Challenge All-Stars
Baca Juga
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Sarpras, Muhamad Arifin sampaikan beragam bencana bisa saja terjadi tiba-tiba tanpa bisa diprediksi sebelumnya. Misalnya gempa bumi dan kebakaran.
Sehingga sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana perlu dilaksanakan untuk menghindari kerugian yang ditimbulkan, mengurangi rasa ketidaknyamanan hajat hidup orang banyak, dan memperkecil risiko jatuhnya korban jiwa.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih kesiapsiagaan para murid, pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah dalam mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran," jelasnya Sabtu (14/9).
Jika nanti ada suatu kejadian yang tidak diharapkan warga sekolah diharapkan tidak panik dan tetap mengikuti arahan apabila terjadi bencana alam, non alam, dan sosial.
"Kami juga ingin memberikan pengetahuan dan pemahaman cara mengantisipasi ancaman potensi gempa megathrust yang akhir-akhir ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)," lanjutnya.
Materi pelatihan mitigasi yang disampaikan tim MDMC meliputi penanganan kebakaran, gempa bumi, beserta proses evakuasi, dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).
Instruktur MDMC Solo, Mugiyanto menyampaikan bencana itu terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga. Simulasi bencana penting dilakukan untuk memberi pengetahuan dan meningkatkan kewaspadaan tentang bahaya bencana.
"Kenali dulu apa itu bencana, jika itu tidak merugikan dan tidak menggangu hajat hidup orang banyak, maka itu belum dikategorikan sebuah bencana. Waspadalah jika terjadi bencana gempa bumi, lindungi kepala kita menggunakan tangan atau tas yang kita bawa, berlindung di bawah meja, hindari kaca yang mudah pecah, jika dirasa aman segera cari lokasi titik kumpul yang terbuka," pesannya kepada para murid.
Para peserta juga diberikan materi Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) diisi oleh perawat ICU RS PKU Muhammadiyah Solo, Adriansyah dan diikuti oleh guru pendamping serta tenaga kependidikan SD Muhammadiyah PK Solo.
"Selain materi, peserta juga praktik penanganan pertolongan pertama pada korban bencana, proses evakuasi menggunakan tandu, sampai kemudian diangkut ambulans ke rumah sakit," pungkasnya.
- BPBD Kabupaten Tegal Mitigasi Bencana dengan Teknologi Baru
- KAI Daop 6 Dukung Program Asta Cita Pemerintah Melalui KA BIAS
- Pergantian Tahun Baru Imlek, Pesta Kembang Api Bikin Langit Kota Solo Bersinar Terang