Hasil survei yang dikeluarkan Komunikasi FISIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengerucutkan tiga nama tertinggi hasil sampling. Nama putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep masih muncul dalam beberapa kategori.
- PDIP Banjarnegara: Kami Tidak Perduli Hasil Survei
- Elektabilitas Andika-Hendi & Luthfi-Yasin, Siapakah Sekarang Lebih Unggul?
- Luthfi-Yasin Unggul Jajak Pendapat, Andika Perkasa: Ya, kan Hasil Survei
Baca Juga
Nama Kaesang muncul bersama dengan Pangaggeng Pura Mangkunegara KGPAA Mangkunegoro X (Gusti Bhre) dan Teguh Prakosa dan beberapa nama kandidat lainnya dalam Survei Popularitas Dan Elektabilitas Cawali Surakarta 2024.
Nama-nama tersebut muncul dalam semua kategori survei, seperti spontan awareness, tingkat popularitas, kategori kandidat terbaik, kandidat yang dipilih responden. Hasilnya dari beberapa kategori nama Gusti Bhre menduduki peringkat atas.
Gusti Bhre mendominasi tingkat popularitas, elektabilitas, dan penilaian figur terbaik Calon Wali Kota Solo 2024 menurut hasil survei Prodi Komunikasi FISIP UNS Solo.
Hal itu disampaikan Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi, Sri Hastjarjo kepada wartawan di Ruang Sidang 1 Gedung I FISIP UNS, Jumat (23/8).
Dalam paparannya, Sri Hastjarjo sebut dalam kategori spontan awareness Gusti Bhre ada di posisi teratas 22,4 persen, disusul dengan Teguh Prakoso 16,4 persen. Kaesang sendiri berada peringkat 7 dengan 5,5 persen.
"Untuk tingkat popularitas nama Kaesang Pangarep meraih 26,4 persen, Teguh Prakoso 16,8 persen dan Gusti Bhre 11,6 persen," terangnya.
Hasil survei top of mind, Gusti Bhre di peringkat pertama dengan angka 32,9 persen, kedua menjawab tidak tahu di angka 30,5 persen, disusul Teguh Prakoso 16,3 persen dan Kaesang Pangarep 1,9 persen
Sedangkan untuk kategori kandidat terbaik, diposisi puncak ada nama MN X dengan perolehan 34 persen, disusul Teguh Prakosa 18,4 persen, Kaesang Pangarep 13 persen.
Dalam kategori untuk kandidat yang dipilih responden, peringkat pertama ada Gusti Bhre dengan total 31 persen dibawahnya ada responden yang memilih tidak tahu ada 28,1 persen.
"Disusul dengan Teguh Prakoso di peringkat tiga 16,6 persen. Disusul oleh Kaesang ada di peringkat empat dengan persentase 8,7 persen," terang Ketua Prodi Komunikasi FISIP UNS ini.
Metode penelitian yang digunakan pertama adalah instrumen penelitian berupa kuesioner. Dimana kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terstruktur yang meliputi pertanyaan close end open end.
Sample yang digunakan berjumlah 577 responden. Dengan margin of error survei 4,08, sedangkan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Dengan durasi wawancara rata-rata 20 sampai 30 menit untuk setiap responden," terangnya.
Kedua dengan teknik pengumpulan data, berupa wawancara. Dilakukan secara langsung (face to face interview) kepada sejumlah target responden menggunakan kuesioner terstruktur.
"Ketiga Fieldwork, pekerjaan pengumpulan untuk penelitian ini dilakukan pada 13-22 Agustus 2024. Dengan metode sampling di 5 kecamatan,yakni Laweyan, Serengan, pasar Kliwon, Jebres, Banjarsari," pungkasnya.
- PDIP Banjarnegara: Kami Tidak Perduli Hasil Survei
- Elektabilitas Andika-Hendi & Luthfi-Yasin, Siapakah Sekarang Lebih Unggul?
- Luthfi-Yasin Unggul Jajak Pendapat, Andika Perkasa: Ya, kan Hasil Survei