RSUD Batang Pakai Metode ERACS, Bumil dengan Operasi Caesar Bisa Pulang Lebih Cepat

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat menghadiri Customer Gathering RSUD Kalisari Batang. IST
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat menghadiri Customer Gathering RSUD Kalisari Batang. IST

Para ibu yang menjalani persalinan melalui operasi caesar di RSUD Kalisari Batang kini bisa pulang dalam waktu 24 jam. Hal itu disampaikan Spesialis Anastesi RSUD Batang, Dr. Diah Annisa, Sp.An saat customer Gathering.


Ia menyebut hal itu bisa dilakukan dengan metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS). Metode itu bisa mempercepat proses pemulihan pasca operasi caesar dengan lebih nyaman dan efisien.

"Sebelumnya, masa pemulihan pasca operasi caesar memakan waktu hingga tiga hari. Namun, dengan metode ERACS, pasien dapat merasakan perbedaan yang cukup signifikan. Rasa nyeri berkurang, mobilitas ibu lebih cepat, dan bahkan dalam sehari, pasien sudah bisa pulang dan kembali berinteraksi dengan bayinya," jelasnya Diah, Kamis (29/8).

Ia mengungkapkan teknologi ERACS sebenarnya telah dimiliki sejak beberapa waktu lalu. Namun penerapannya sempat terkendala oleh situasi pandemi Covid-19. Kini layanan itu sudah bisa diaktifkan kembali dan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi pasien.

Diah menjelaskan bahwa pelayanan ERACS juga telah terintegrasi dengan BPJS Kesehatan, sehingga makin memudahkan akses bagi para ibu yang memerlukan operasi caesar.

Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Batang, dr. Arif Tantri Hartoyo, MMR, SpOG menambahkan metode ERACS menawarkan keunggulan yang tidak hanya pada percepatan pemulihan, tetapi juga pada kenyamanan dan estetika hasil operasi. 

"Dengan ERACS, pasien tidak perlu khawatir akan bekas luka yang mencolok. Kami menggunakan pengecekan laboratorium yang ketat serta pemberian antibiotik sebelum operasi untuk memastikan hasil yang optimal dan minim risiko," ujarnya.

Selain itu, ia memastikan bahwa seluruh prosedur dalam metode ERACS telah disesuaikan dengan standar kesehatan yang tinggi. Meski tidak semua ibu kandung bisa memakai metode itu.

Pihaknya menerapkan penyaringan ketat untuk menentukan apakah seorang ibu bisa memakai metode Eracs atau tidak. Contohnya, ibu dengan riwayat hipertensi, tidak bisa menggunakan metode itu.

Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi yang dilakukan oleh RSUD Batang. Meskipun rumah sakit ini masih berstatus tipe C, namun layanan yang diberikan sudah mendekati standar rumah sakit tipe B, terutama dalam peningkatan kualitas layanan dan sarana prasarana.

"Kita terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Tahun demi tahun, kepuasan pasien meningkat, dan jumlah keluhan berkurang secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas SDM dan sarana prasarana yang kita lakukan berjalan dengan baik," ungkap Lani Dwi Rejeki.

Peningkatan ini sejalan dengan komitmen RSUD Batang untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat. Dengan teknologi ERACS, diharapkan para ibu yang menjalani operasi caesar dapat merasakan manfaat yang lebih baik, baik dari segi pemulihan yang cepat maupun kenyamanan pasca operasi.