Walubi Gandeng Pemkot Semarang Sediakan 200 Tabung Oksigen Gratis

Okaigen gratis Pemkot Semarang
Okaigen gratis Pemkot Semarang

Walubi Jawa Tengah bersama PT Langgeng Gas Nyata menggandeng Pemerintah Kota Semarang untuk menyediakan oksigen gratis sebanyak 200 tabung. Oksigen gratis ini diperuntukkan bagi warga ber KTP Semarang yang sehari sebelumnya sudah mendaftarkan diri melalui call center yang diunggah di akun media sosial Pemerintah Kota Semarang.


Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono mengatakan jika dirinya melihat kebutuhan oksigen di masyarakat amsih cukup banyak, kemudian tercetus ide untuk membantu sesama dengan menyediakan oksigen gratis sebanyak 200 tabung atau 200 meter kubik.

"Walubi berpikir kebutuhan oksigen masih cukup banyak dan harga di luar masih tinggi jadi kita berpikir untuk meringankan beban temen-temen yang membutuhkannya, kebetulan PT langgeng bisa mensupport kami jadi kenapa tidak kita jalankan karena ini adalah misi kemanusiaan," kata Tanto, Jumat (6/8).

Tanto mengatakan, selain persyaratan utama adalah warga ber KTP Semarang, syarat lain adalah satu orang hanya boleh membawa satu tabung berkapasitas 1 meter kubik. 

Selain memberikan oksigen gratis, walubi sendiri kerap mengadakan aksis osial kemanusian seperti pembagian nasi kotak saat bencana banjir, pengobatan gratis hingga menjalankan vaksinasi.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengucapkan terima kasihnya kepada Walubi Jawa Tengah dan PT Langgeng Gas Nyata yang telah peduli dengan masyarakat di kota Semarang yang memang sangat membutuhkan oksigen pada saat ini.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Walubi Jateng dan PT Langgeng Gas Nyata yang hari ini membantu masyarakat kota Semarang untuk bisa mengisi oksigen secara gratis alhamdulilah animo nya sangat banyak dan pasti sangat membantu karena kita tahu saat pandemi ini kebutuhan akan oksigen sangat tinggi meskipun di kota Semarang semuanya bIsa termanage dengan baik," kata Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, saat meninjau pengisian oksigen di Hall Balaikota Semarang.

Hendi mengisahkan pada awal Juli sata kasus aktif Covid sedang melonjak tajam dan kebutuhan akan oksigen sangat meningkat, dirinya mendapati masyarakat yang melakukan isolasi mandiri kesulitan mendapat pasokan oksigen karena langka bahkan harganya melambung tinggi. 

Namun meski demikian, kebutuhan akan oksigen di rumah sakit kala itu tetap bisa tercover dengan baik karena masing-masing rumah sakit menerapkan sistem saling pinjam tabung oksigen.

"Waktu awal Juli, sata kebutuhan oksigen luar biasa tinggi, dan orang sering bercerita kepada saya kalau cari oksigen susah dan jika ada harganya mahal, makanya dengan solusi bergerak bersama seperti ini akan menjadi hal lebih baik," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, mengakui jika saat pada bulan Juni-Juli kebutuhan oksigen di Kota Semarang mencapai 42 ton per harinya, namun kini hanya pada kisaran 16.000-17.000 meter kubik per harinya.

"Kalau sekarang ini hampir 17.000 meter kubik, kalau waktu juni-juli bisa sampai 42 ton jadi sudah berkurang banyak karena memang pasien kita sudah jauh berkurang, secara keseluruhan semua Rumah Sakit, Puskesmas, ambulans kalau terisi semua itu 42 ton," kata Hakam.

Sedangkan untuk kebutuhan RSUD sendiri, Hakam menyebut pada saat kasus meningkat kebutuhannya berkisar 16-20 ton sendiri. 

"Untuk kebutuhan RSUD saat pasien Covid banyak karena butuh untuk ventilator atau HFNC itu yang paling deres karena sekali semprot bisa 70-80 liter per menit maka bisa 16-20 ton sendiri, apalagi kemarin RSUD mencapai 500 an pasien," tandasnya.