SEC Batal Digelar, Pihak Terkait ‘Perang’ Klarifikasi

Pihak terlibat pada saat acara usai dituduh melakukan provokasi mengajak massa ke Gubernuran memberi klarifikasi sebenarnya tentang permasalahan. Dicky Aditya/RMOLJateng
Pihak terlibat pada saat acara usai dituduh melakukan provokasi mengajak massa ke Gubernuran memberi klarifikasi sebenarnya tentang permasalahan. Dicky Aditya/RMOLJateng

Sejumlah pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara lomba tari kegiatan, Semarang Economy Creative (SEC) ‘perang’ klarifikasi. Usai Panitai Penyelenggara, Mei Sulistyoningsih memberikan penjelasan, kini muncul keberatan dari Wasidarono, pihak yang mengaku terlibat dalam penyelengaraan acara tersebut.


Dalam klarifikasinya, Wasi, sapaannya membantah tuduhan Mei yang sebelumnya memberi pernyataan ada pihak-pihak memprovokasi sengaja mengajak massa ke Kantor Gubernur. 

Wasi mengaku, pihaknya tidak memiliki maksud apapun membawa masalah batalnya lomba ke Gubernuran, hanya sebatas meminta solusi. Tanpa ada maksud memprovokasi sedikitpun. 

"Kami disebut-sebut dianggap untuk menggagalkan kegiatan. Kami merasa keberatan dan tidak ada maksud sekecil apapun untuk hal itu. Untuk itu, dengan pernyataan tersebut kami merasa keberatan. Kami memohon agar pernyataan Ibu Mei seharusnya tidak seperti itu," kata Wasi, Rabu (8/1). 

Merasa didesak para peserta di lokasi, sebagai pihak juga memiliki tanggung jawab, Wasidarono pun menyebut, akhirnya mencoba bermediasi dengan panitia acara dari pemerintahan. Atas pertimbangan tertentu itu, permasalahan sebenarnya membuat acara gagal batal diselenggarakan dijelaskan semuanya di Kantor Gubernur. 

"Kemudian, berkenaan bersama-sama kami ke Gubernuran itu karena sejak pagi dimana para peserta sudah hadir semua tetapi acara tak juga dimulai. Sehingga, kami pastikan bagaimana penyelengaraan acara,” tutur Wasi.

“Pada saat itu, peserta itu ada yang sudah hadir sejak jam setengah 6 bahkan. Sebelum ke Gubernuran kami pun sudah berkomunikasi dengan para panitia. Namun, panitia inti belum datang. Para peserta di lokasi juga meminta kita untuk melaporkan ke panitia. Dan itu juga karena di pamflet-pamflet ada tulisan piala gubernur," jelas Wasi lagi.

Meluruskan pengakuan itu, Kuasa Hukum Bangkit Mahanantiyo menegaskan, ternyata di Gubernuran, tentang penyelenggaraan acara juga tidak diketahui secara jelas. 

"Tetapi, karena informasi dari panitia acara lomba juga tidak disampaikan ke Gubernuran, akhirnya pihak yang bertanggung jawab juga tidak mengetahui," ucap Bangkit menegaskan.