Desa Sukolilo di Kecamatan Sukolilo kini ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pati sebagai salah satu dari enam desa wisata baru tahun 2024 di kabupaten setempat. Kecamatan Sukolilo memang sempat viral saat insiden amuk massa yang menyebabkan bos rental mobil asal Jakarta tewas pada Juni lalu.
- Kembangkan Bisnis Perhotelan, Brand Lokal Hospitality Lirik Jawa Tengah
- H-3 Jateng Fair 2024, Pekerja mulai Siapkan Stand
- Federasi Off Road Salatiga, Berawal Komunitas Jeep Berbuah Cuan
Baca Juga
Saat peristiwa itu terjadi, bos rental mobil berinisial BH Bersama lima orang rekannya dikeroyok warga Sukolilo saat akan menjemput mobil miliknya yang disewakan.
Tentu saja usai kejadian itu, wilayah Sukolilo viral di media sosial dan sempat oleh nitizen sebagai kampung maling. Parahnya lagi saat aparat Polda Jateng berhasil menyita puluhan kendaraan yang diduga bodong atau hasil kejahatan di kecamatan bagian selatan Kabupaten Pati.
Namun kondisi itu tidak mematahkan semangat Pemkab Pati menetapkan Desa Sukolilo di Kecamatan Sukolilo untuk menyandang predikat desa wisata terbaru. Selanjutnya ada lima desa lain yang ditetapkan sebagai desa wisata terbaru di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani ini.
Adapun lima desa wisata baru yang ditetapkan tahun 2024 ini, meliputi Desa Soneyan di Kecamatan Margoyoso, Desa Gunungsari dan Desa Tanjungsari di Kecamatan Tlogowungu, Desa Kauman di Kecamatan Juwana serta Desa Gabus di Kecamatan Gabus.
Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro pun mengucapkan selamat kepada lima desa yang terpilih sebagai Desa Wisata. Penetapan sekaligus penyematan predikat desa wisata sebagai upaya mendorong perkembangan sektor pariwisata di Pati.
Tujuan lain ditetapkan sebagai desa wisata, kata Henggar, untuk meningkatkan kesejahteraan desa melalui kemandirian dan pemberdayaan potensi unggulan yang dimiliki masing-masing desa.
“Tujuannya agar kunjungan wisatawan meningkat dan ekonomi masyarakat berkembang. Sehingga diharapkan desa wisata mendongkrak perekonomian lokal dan memperkuat pelestarian budaya di setiap desa,” ujar Henggar.
Tak hanya itu, Henggar pun berharap kepada desa wisata yang ada dapat menggali dan mengembangkan potensi alam, budaya, serta kearifan lokal yang ada di masing-masing desa.
Henggar mengaku terus mendorong kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di masing-masing desa dalam mengembangkan potensi wisata mereka. Termasuk warga setempat, agar bersinergi dan mendukung serta mengembangkan program tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pati, Rekso Suhartono, mengharapkan penetapan desa wisata semakin memajukan sektor pariwisata dan perekonomian di Kabupaten Pati.
“Enam desa yang ditetapkan sebagai desa wisata, diharapkan dapat berinovasi dan menciptakan peluang kreatif untuk meningkatkan perekonomian di wilayah masing masing,” pungkasnya.
Wilayah Sukolilo berada di bawah lereng Gunung Kendeng. Gunung ini merupakan gunung kapur yang membentang di bagian utara Pulau Jawa dengan ketinggian 1.732 mdpl. Tak heran banyak banget tempat wisata alam yang memikat di Sukolilo.
Sejumlah tempat wisata yang menarik dikunjungi di Sukolilo yakni Gua Wareh, makam Sunan Prawoto, makam Prabu Angling Dharmo, tradisi Meron Sukolilo dan tempat wisata menarik lainnya.
Tradisi Meron digelar masyarakat Desa Sukolilo Pati sejak abad XVII setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
- Apel Siaga Bencana Digelar, Peringatan Menjaga Ketenangan Masyarakat Pati
- Timses Paslon Sudewo-Candra Perkuat Akar Rumput, Paslon Budiyono-Novi Rajin Jualan Visi Misi
- Kiprah Tiga Pemuda Kampung Asal Pati, Harumkan Indonesia Sabet Medali Emas WSC 2024 di Perancis