Selama Pandemi Covid 19, Cakupan Imunisasi Rutin Lengkap Anak Menurun

Selama Pandemi Covid 19, Cakupan Imunisasi Rutin Lengkap Anak Menurun


Sehingga pemerintah berupaya mengejar kekurangan cakupan tersebut pemerintah menyelenggarakan bulan imunisasi anak nasional (BIAN) dalam rangka pekan imunisasi dunia. 

Waktu pelaksanaan imunisasi BIAN dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama untuk wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua mulai bulan mei 2022. 

“Pandemi Covid-19 mengakibatkan imunisasi tidak berjalan dengan baik dan mengakibatkan penurunan partisipasi ibu-ibu yang memiliki balita untuk datang ke posyadu," jelasnya Rabu (3/8).

Hal tersebut ungkap Bu Ning, begitu dirinya biasa disapa berakibat meningkatnya jumlah kasus penyakit campak dan rubella di beberapa wilayah. Sehingga diharapkan partisipasi orang tua agar tidak ragu lagi untuk membawa anaknya ke lokasi imunisasi posyandu atau puskesmas terdekat. 

"Tujuan dari hal ini untuk menciptakan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas,“ imbuhnya. 

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Selvi Gibran Rakabuming, usai membuka kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Solo menyenut BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan campak-rubela. 

Bulan imunisasi ini sekaligus melengkapi dosis imunisasi polio dan DPT – HB – Hib yang terlewat. Imunisasi diharapkan bisa mencegah kesakitan dan kecacatan akibat campak, polio, pertusis (batuk rejan), rubella, difteri, hepatitis B, pneumonia (radang paru) dan meningitis (radang selaput otak).

"Dengan imunisasi anak (BIAN) ini diharapkan bisa melindungi anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," ucap Selvi Ananda. 

Selvi berharap melalui Bulan Imuniasi Anak Nasional ini, para orang tua dapat memanfaatkan untuk membawa anak-anak agar bisa mendapatkan imunisasi yang dibutuhkan.

"Karena imunisasi sangat penting untuk perkembangan anak-anak," pungkas Selvi.