Semarang Jadi Pintu Masuk Wisata Indonesia, Irwan Hidayat Minta Kawasan Pecinan Direvitalisasi

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dan Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim menunjuk tulisan ajakan untuk menjadikan Kota Semarang sebagai pintu masuk wisata Jawa Tengah, bahkan pintu masuk wisata Indonesia.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dan Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim menunjuk tulisan ajakan untuk menjadikan Kota Semarang sebagai pintu masuk wisata Jawa Tengah, bahkan pintu masuk wisata Indonesia.

Revitalisasi Kawasan Pecinan Semarang harus dilakukan untuk menata kembali kawasan itu menjadi destinasi wisata bagi turis nusantara dan mancanegara yang datang ke Kota Semarang sebagai pintu masuk Jawa Tengah dan juga Indonesia.


"Kalau kita jadikan Semarang sebagai pintu masuknya Jawa Tengah, maka Kawasan Pecinan harus direvitalisasi. Rumah-rumah warga Tionghoa harus dibantu direnovasi dan ditata seperti aslinya. Sehingga saat turis datang, kawasan ini bisa jadi destinasi wisata yang menarik mulai dari kulinernya di Pasar Semawis, hingga aktivitas seni budaya, dan menikmati arsitektur rumah-rumah Pecinan tempo doeloe yang masih dilestarikan," papar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, saat hadir dalam Festival Kuliner dan Jamu Kesukaan 7 Presiden RI, yang digelar di Pasar Semawis, Sabtu (30/9) malam.

Festival Kuliner dan Jamu itu digelar Komunitas Pecinan untuk Pariwisata Semarang (Kopi Semawis) bekerjasama dengan Sido Muncul, digelar 29 September hingga 1 Oktober 2023 di sepanjang Jalan Gang Warung yang selama ini menjadi lokasi Pasar Semawis. 

Irwan menambahkan, bukan hanya Kawasan Pecinan, revitalisasi juga perlu dilakukan terhadap kampung-kampung etnis atau enclave (daerah kantong) yang ada di Semarang, seperti kampung Melayu dan kampung Arab (Kauman). Sehingga wisatawan dapat menikmati beragam destinasi wisata yang lengkap, mulai dari kuliner, arsitektur rumah dan tempat ibadah, hingga seni budaya dari beragam etnis yang menjadi kekayaan budaya Kota Semarang.

"Jika beragam destinasi wisata itu direvitalisasi, dan beragam paket wisatanya dikemas ulang, maka saya yakin dapat menjadi magnet yang dapat menyedot para wisatawan datang berbondong-bondong ke kota ini," tegasnya.

Namun, untuk menyedot para wisatawan itu, kata Irwan, harus didukung pula oleh sarana transportasi udara. Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani harus dapat didarati oleh pesawat-pesawat berbadan lebar yang melayani penerbangan langsung (direct flight) ke sejumlah destinasi wisata lain di Tanah Air.

"Dari sini, baru ada direct flight ke Bali, itu pun baru saja dibuka. Harusnya ada lagi direct flight ke Labuan Bajo, Manado, hingga Ambon, sehingga turis asing dapat menikmati beragam destinasi wisata yang lengkap mulai dari Semarang, Labuan Bajo, hingga berbagai tempat di negeri ini," imbuhnya. 

Ketua Kopi Semawis, Harjanto Halim setuju dengan gagasan besar Irwan Hidayat soal revitalisasi kawasan Pecinan maupun kampung-kampung etnis lainnya di Semarang. 

"Saya pikir, ini gagasan menarik, perlu dukungan Pemda dan pemerintah pusat dan stakeholder lainnya untuk mendukung gagasan ini agar Semarang menjadi destinasi utama, pintu masuk wisata Jawa Tengah bahkan Indonesia," tegas pengusaha yang dikenal sebagai pegiat wisata ini. 

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Arief Tri Laksono mengaku sependapat dengan gagasan Irwan. 

"Sebagai pemangku kepentingan di bidang pariwisata, kami menyambut baik gagasan Pak Irwan, pihak swasta yang kerap bekerjasama dengan Pemkot Semarang, dan gagasan ini dapat menjadi titik awal untuk berkolaborasi lebih giat lagi untuk bersama-sama mengembangkan pariwisata di kota ini," tegas Arif.