Empat Kali Berturut-turut Sido Muncul Raih Proper Emas dari KLHK, Irwan Hidayat Raih Green Leadership Utama Dunia Usaha

PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (Kemen LHK) berupa Anugerah Lingkungan PROPER tahun 2023.


Sido Muncul meraih PROPER Emas bersama 78 perusahaan lainnya dan menjadi penghargaan keempat secara berturut-turut yang diterima perusahaan jamu tersebut sejak 2020. Sedangkan bos perusahaan itu, Irwan Hidayat untuk kali kedua meraih penghargaan Green Leadership Utama Dunia Usaha. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, KH. Maruf Amin, didampingi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Rabu (20/12).

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyatakan syukur dan terima kasih atas capaian penghargaan PROPER Emas yang diberikan oleh pemerintah selama empat tahun berturut-turut tersebut. 

"Kami selalu berusaha dengan serius untuk mencapai target proper terbaik. Semua bisa berhasil karena niat baik perusahaan yang didukung oleh Tim  Departemen Lingkungan Hidup dan seluruh karyawan Sido Muncul," ungkap Irwan Hidayat, kepada wartawan secara virtual.

"Kami menyadari bahwa menjaga lingkungan adalah bagian yang sangat penting dalam berbisnis. Bersyukur,  Sido Muncul telah berhasil menjaga kelestarian lingkungan dengan baik dengan menerapkan semua prosedur dan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," imbuhnya.

Sementara soal energi baru terbarukan (EBT), Irwan menyebut Sido Muncul berkomitmen dari awal menggunakan limbah pabrik untuk dijadikan EBT.

"Kami menggunakan energi yang ramah lingkungan seperti gas. Kalau sekarang gasnya bisa 30 atau 40 persen," pungkasnya.

Alue Dogong mengatakan Kemen LHK memberikan ucapan selamat kepada perusahaan yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.

Selama 10 tahun terakhir, peserta PROPER meningkat 10 persen dan pada pada tahun ini dilakukan evaluasi dan pembinaan terhadap 3.694 perusahaan. 

"Peningkatan peserta ini berdampak terhadap penurunan tingkat perusahaan, karena perusahaan baru masih memerlukan penyesuaian dalam pemenuhan kewajiban pemantauan dan pelaporan data, pemenuhan ketentuan teknis pengelolaan limbah B3 dan perizinan," kata Alue.

Dari sisi inovasi, pada tahun 2023, tercatat 1.193 eco-inovasi dengan penghematan mencapai Rp158,53 triliun atau meningkat 23,6% dari tahun 2022.