Festival Hak Asasi Manusia (HAM) Nasional 2021 akan digelar di Kota Semarang pada tanggal 16-19 November 2021.
- Jawa Tengah Dapatkan 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Optimistis Produksi Pertanian Meningkat
- Dandim Grobogan Tinjau Sumur Gas Gubug Demi Memastikan Keamanan
- Tekan Peredaran Narkoba, Polres Blora Bentuk Kampung Tangguh Bersinar
Baca Juga
Festival Hak Asasi Manusia (HAM) Nasional 2021 akan digelar di Kota Semarang pada tanggal 16-19 November 2021.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, sangat bangga kota yang dipimpinnya bisa menjadi tuan rumah festival besar. Pihaknya sudah mulai menyiapkan untuk bisa menyukseskan festival yang sudah diadakan sejak tahun 2014 ini.
"Waktunya masih cukup lama, tapi karena tanggalnya sudah ditentukan, jadi bisa disiapkan dari sekarang. Utamanya soal lokasi, akomodasi peserta disini, serta tempat sharing pemikiran yang juga bisa langsung dikunjungi," ucap Hendi, sapaan akrabnya saat melakukan konferensi pers di Balaikota Semarang, Selasa (30/3).
Hendi menyebut, ada lima hotel yang telah dipersiapkan untuk dijadikan akomodasi peserta festival yang datang dari seluruh daerah yang ada di Indonesia maupun perwakilan dari negara tetangga. Hotel ini juga tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap tapi juga akan digunakan sebagai tempat acara yang akan dilakukan secara daring antar peserta di masing-masing hotel.
"Sedang kami siapkan rencananya lima hotel. Karena nanti yang datang itu kisaran 750 orang. Maka perlu ada zonasi acara agar tidak menciptakan kerumunan. Formatnya juga nanti akan dibuat hybrid, menggabungkan antara pertemuan tatap muka dan juga online," imbuhnya.
Disisi lain, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Bidang HAM, Siti Ruhaini Dzuhayatin mengatakan bahwa Festival HAM pada tahun ini akan mengambil tema "Merayakan Kebhinekaan Inklusi dan Resiliensi".
Menurutnya, HAM sudah tidak lagi relevan dimaknai dan didefinisikan sebagai suatu hal yang hanya berisi persoalan serius yang berujung ketakutan.
"Kami ingin masyarakat sama-sama tahu bahwa HAM itu nggak selalu yang serius banget. Selama ini kan kalau bicara HAM selalu saja bicara pelanggaran. Padahal kita juga sudah punya banyak praktek bagus atas penegakan HAM," beber Siti Ruhaini.
Nantinya, katanya, format pelaksanaan Festival HAM akan dilakukan secara online dan offline. Bahkan beberapa agenda telah disusun yang nantinya akan disuguhkan dalam festival. Mulai dari diskusi tematik, temu karya, kunjungan lapangan, hingga perlombaan menulis bertema HAM.
"Sementara baru itu yang dapat kami sampaikan. Saya kira panitia saat ini masih sangat terbuka dengan segala opsi yang ada. Saya persilahkan kalau ada usulan ataupun saran agenda yang mau akan diselenggarakan di Festival HAM, silahkan menghubungi panitia," katanya.
Siti juga menjelaskan, alasan terpilihnya Kota Semarang sebagai tuan rumah Festival HAM Nasional 2021, melalui proses pemilihan yang sangat kompetitif. Bahkan ada beberapa kota yang mengajukan diri sebagai tuan rumah.
"Dari berbagai pertimbangan, mulai dari penyelesaian masalah gereja di Tlogosari, sampai pemberian hak kepada aliran kepercayaan, saya rasa tahun ini Kota Semarang layak menjadi tuan rumah yang akan dijadikan contoh bagi daerah-daerah lainnya dalam upaya penegakan HAM di Indonesia," pungkasnya.
- Malam Tahun Baru, Taman Aktif akan Ditutup, Disperkim Kerahkan Satgas untuk Mengawasi
- Sebarkan 4000 Paket Bansos, Forkopinda Salatiga Patroli Harkamtibmas
- Pemkab Batang Capai 100 Bebas dari BAB Sembarangan