Semarang - Kota Semarang, ibu kota Jawa Tengah, sepertinya masih akan jadi pilihan favorit wisatawan disaat libur akhir tahun atau Natal dan Tahun Baru (Nataru), termasuk 2024 ini.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak
Baca Juga
Bagi para pelancong, Semarang jadi ikon wisata menarik terdapat banyak tempat dapat dikunjungi selama liburan. Sehingga, akhir tahun berlibur di Semarang tepat dan bisa jadi pilihan.
Namun, permasalahan kemacetan dan padatnya Kota Semarang jadi permasalahan belum berakhir. Sampai kini pun, tetap dihadapi lintas pemerintahan, sepertinya juga akan jadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemimpin baru terpilih pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, calon wali kota dan wakil wali kota, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin.
Bila menyoroti hal ini, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menerangkan, Kota Semarang sejak dulu sudah mempunyai masalah wilayah padat penduduk yang berdampak kemacetan, serta berbagai persoalan sosial lainnya. Demi mengatasi, tentu, kata Djoko, butuh rencana pembangunan jangka pendek dan panjang dari pemerintah.
Namun, soal kemacetan, Djoko menyarankan Semarang di masa depan, dapat mengembangkan model tata ruang dilengkapi transportasi modern yang bersamaan dikembangkan. Itupun, bisa sekaligus menata dan berbenah melakukan perbaikan infrastruktur serta fasilitas umum yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
"Seluruh infrastruktur yang ada perlu dibenahi agar Semarang semakin bagus dalam menyediakan fasilitas umum sampai transportasi nyaman bagi masyarakat. Kalau mengenai tata ruang dan transportasi, Semarang tentu punya PR belum selesai, terkait kemacetan, masalah banjir, dan transportasi umum nyaman. Nah, kita tentu saja berharap permasalahan PR itu bisa diselesaikan pemerintah baru nanti," terang Djoko, Minggu (15/12).
Aktivitas masyarakat padat dan masalah macet bertahun-tahun terjadi, Djoko menilai, itu dapat ditangani bila tata ruang wilayah sudah mendukung pengembangan transportasi modern. Dua-duanya bisa dikembangkan jadi satu, menurut Djoko, transportasi umum yang nyaman dan tentu murah, akan mungkin dimanfaatkan masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi.
Selama ini, Djoko melihat, di Semarang belum maksimal. Masih perlu banyak perbaikan ke depan, agar memberikan kenyamanan dan dapat jadi pilihan masyarakat tidak lagi bergantung kendaraan pribadi dalam aktivitas.
Jika berhasil dikembangkan, transportasi umum akan menjadi pilihan tepat dalam mewujudkan kota Semarang yang maju, bersih, dan lengkap. Dengan pengembangan modern, pemerintah dapat menyediakan fasilitas umum nyaman sekaligus lakukan perbaikan tata kota semakin lebih modern, lengkap, nyaman dan tentu ramah bagi seluruh warganya.
"Saran saja kepada pemerintah kota nanti. Transportasi umum jika bisa dikembangkan modern diikuti pengembangan infrastruktur kota, maka dapat mendorong Semarang menjadi kota metropolitan modern namun ramah terhadap siapapun terutama warganya. Sehingga satu persatu bisa mungkin nanti dibenahi, hasilnya jika terwujud, bukan mustahil transportasi umum bisa jadi andalan di masa depan," kata Djoko Setijowarno.
"Terlebih lagi, jika transportasi ditata menggunakan transportasi modern ramah lingkungan. Dilakukan sekaligus, agar selain nyaman, Semarang juga mendukung program kota modern berbasis menjaga ekosistem lingkungan dengan menerapkan tranportasi ramah lingkungan. Tentu dengan begitu, permasalahan klasik kemacetan, polusi, dan kota padat akan dapat teratasi sedikit demi sedikit sehingga bisa tuntas," masukan Djoko Setijowarno.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak