Salatiga - Gubernur Ahmad Luthfi segera akan meluncurkan pengelolaan darurat sampah dengan bentuk Tim Khusus bagian role model dan roadmap penanganan dan pengolahan sampah di wilayah Jawa Tengah. Targetnya, dua sampai tiga bulan ke depan role model itu sudah ada dan siap direplikasi di daerah.
- Warga Resah Atas Aksi Kera Berekor Panjang Yang Masuk Rumah
- MTI Serukan Pentingnya Masterplan Untuk Integrasi Dan Keberlanjutan
- DPRD Jateng Beri Saran Kuatkan Sektor Pertanian, Unggulan Berbagai Kemajuan Lahir
Baca Juga
Luthfi mengatakan, komitmen serius Pemerintah Provinsi Jawa Tengah didasari pengelolaan sampah masih kurang dan butuh ada penanggulangan nyata.
"Sampah kita bahas. Kita sudah bentuk tim, minimal dalam tiga bulan kita sudah punya roadmap untuk darurat sampah di daerah kita," kata Ahmad Luthfi di Aula Kaloka Setda Kota Salatiga, Selasa, (22/04).
Ada beberapa langkah akan dijalankan di dalam program pengelolaan, Gubernur menjelaskan, pengolahan sampah tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bila masalah serius diperhatikan hingga problem utamanya, juga akan mudah tertangani.
Menurut Luthfi, darurat sampah di Jawa Tengah merupakan persoalan yang harus segera ada langkah penanganan jika tidak ingin itu jadi permasalahan berat di kemudian hari. Belum lama ini ia juga sudah koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membahas masalah darurat sampah. Sesuai visi dan misi Indonesia pada 2029 harus zero sampah.
Penanganan sampah ini ke depan akan ada arahan langsung dari pemerintah pusat. Namun sebelum itu Ahmad Luthfi berinisiatif untuk menjemput bola dengan mulai memilah-milah mana yang menjadi kewenangan provinsi dan mana yang kewenangan kabupaten/kota.
"Wilayah dengan permasalahan tertentu akan diambil sebagai role model. Saya lihat ternyata anggaran untuk sampah di kabupaten/kota itu kecil. Kalau tidak salah Rp40.000.000 jper tahun. Itu dapat apa?," kata Gubernur saat menyampaikan paparan dalam Musrenbangwil Eks Karesidenan Semarang Raya.
Bahkan Gubernur juga berpeluang menggandeng pengusaha dan investor dalam dan luar negeri dalam bekerja sama menuntaskan persoalan ini.
- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Warga Resah Atas Aksi Kera Berekor Panjang Yang Masuk Rumah
- MTI Serukan Pentingnya Masterplan Untuk Integrasi Dan Keberlanjutan