Soal Bantuan Ternak, Dance Ishak : Itu Program Kami Bukan OPD

Merasa menjadi partai yang 'diributkan' terkait  program bantuan ternak salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Salatiga, Fraksi PDI-P gantian bersuara 'lantang'. 


Melalui Ketua DPC PDI-P yang juga Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit justru menyinggung apa dan kemana Fraksi lain saat rakyat mengeluhkan mata pencaharian mereka hilang. 

"Ini poinnya bukan sudah menggunakan uang rakyat, atau OPD berpihak dengan partai tertentu tapi dimana kehadiran Fraksi-fraksi lain ketika ada masyarakat yang mengeluh kehilangan mata pencahariannya bukan justru mikir yang lain. Terus untuk apa kita dipilih jadi wakil rakyat," ucap Dance dengan nada agak kesal saat menghubungi RMOLJateng, Jumat (16/12). 

Harusnya, aku dia, Fraksi lain ia ajak untuk bareng-bareng mikir tentang masalah masyarakat Salatiga. 

Mulai memasuki point yang 'diributkan', Dance mengungkapkan apa yang dilakukan Fraksi PDI-P Salatiga itu didasarkan pada pengaduan 52 orang petani penggarap yang tanah sebagai mata pencaharian mereka 'tergusur' guna pembangunan Taman Wisata Religi.

"Saat itu, para petani ini diterima oleh ketua dan Fraksi. Pengaduan itu langsung ditindaklanjuti Ketua dengan meminta aspirasi apa yang diinginkan para petani," ungkap dia, mulai membeberkan kronologinya. 

Sampai akhirnya, muncul keinginan agar diberi bantuan kambing bagi petani penggarap tersebut. Dan apa dilakukan Fraksi PDI-P Salatiga  semata-mata hanya membantu masyarakat petani yang membutuhkan. 

Ia menilai, kehadiran Fraksi PDI-P Salatiga untuk rakyat. Fraksi PDI-P diakuinya hanya mengusulkan sebagai solusi bagi permasalahan masyarakat. 

"Dan untuk itu kami dipilih olah rakyat. Memang kami diperintahkan oleh partai untuk hadir dalam rangka memberi tenaga bagi kaum Marhaen. Itu tugas kami. Kalau ada yg mengatakan yang macam-macan, 'yah' silahkan itu urusan mereka. Fraksi PDI-P akan terus berjuang untuk rakyat," ujarnya. 

Terkait persoalan keberatan Fraksi PDI-P Salatiga hadir di Sekolah-sekolah sebagai pimpin upacara, Dance memiliki penjelasan sendiri. 

Langkah Fraksi PDI-P Salatiga ke Sekolah di Salatiga memang ditugaskan untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila. 

"Di Fraksi PDI-P memprogramkan untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme bagi para pelajar. Karena ada indikasi masuknya ajaran-ajaran intoleran kedalam pendidikan formal baik guru maupun pelajar," pungkasnya. 

Untuk itu, lanjut dia, fraksi PDI-P melakukan kegiatan dengan menjadi inspektur Upacara Bendera setiap Senin pagi. 

Dan arahan pembina upacara lebih pada penguatan nilai-nilai Pancasila serta Wawasan Kebangsaan. 

"Jadi menjaga pancasila adalah tugas Fraksi PDI-P. Kalau ada fraksi lain yg 'ga' (tidak) setuju 'yah' apa-apa mungkin mereka punya pikiran lain. Jadi bukan OPD yang memprogramkan, tapi program Fraksi PDI-P," akunya. 

Sama halnya pemasangan baliho-baliho Pancasila disudut Kota Salatiga, itu juga ditegaskannya program PDI-P Salatiga. 

"(Kalah mau dibawa ke Rapat Paripurna) silakan saja, semua ada prosedurnya," imbuhnya. 

Sementara, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga Henny Mulyani saat dikonfirmasi hanya menjawab satu huruf 'O'. Ia justru bertanya ke wartawan, apa jawaban dari Ketua DPRD Salatiga terkait persoalan ini. 

Sebelumnya, gara-gara Fraksi PDI-P Salatiga terkait program bantuan salah satu OPD di jajaran Eksekutif Pemkot Salatiga serta hadir di sekolah-sekolah di Salatiga membuat 'gregetan 'plus' geram empat Fraksi / Partai yang ada di DPRD Salatiga. 

Empat Fraksi yakni PKB-Golkar, PKS, Gerindra, Nasdem dan Demokrat diwakili belasan anggotanya secara terang-terangan melontarkan keberatannya atas sikap OPD di lingkungan Pemkot Salatiga.