DPRD Kota Semarang melihat perubahan wajah Kota Semarang saat ini lebih tertata terutama di kawasan pusat kota. Hal ini terlihat karena reklame yang awalnya menjamur, perlahan sudah di tata oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Penataan Ruang (Distaru).
- Pembuatan Empat Usulan Raperda Ditargetkan Selesai dalam Dua Bulan
- HUT ke-72 Satpol PP, Momentum Meningkatkan Pelayanan ke Masyarakat
- Pemkot Semarang Bakal Miliki Tiga Mobil Listrik
Baca Juga
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif mengatakan perubahan Kota Semarang terutama di kawasan Simpang Lima memang terlihat semakin bersih dan tertata. Terlebih lagi saat hutan reklame perlahan beralih d reklame digital dengan menggunakan Videotron.
Afif mendorong Distaru untuk bis lebih masif menata reklame yang ada di Kota Semarang terutama pada kawasan-kawasan yang strategis dna ikon wisata di Kota Semarang.
“Kalau saya dulu pas melintas di Kawasan Simpanglima penuh papan reklame yang dipasang tidak beraturan sehingga terkesan semrawut. Sekarang nampak makin bersih, jadi tidak semua reklame dipasang, bahkan sebagian besar diganti reklame yang modern dan praktis menjadi videotron,” kata Afif, Jumat (16/12).
Penataan reklame terutama mengubahnya menjadi digital diharapkan bisa terus dilakukan. Dengan adanya perubahan wajah Kota diharapkan kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Semarang semakin meningkat.
"Kalau orang luar ke sini, ya pasti akan ke ikon Semarang di Simpang Lima, sehingga penting untuk membuat wajah kota agar menarik wisatawan. Sehingga perlu penataan reklame agar tidak semua papan spanduk maupun poster dipasang," tuturnya.
Lebih lanjut, afif mengatakan meski videotron lebih modern dan praktis serta lebih diganti kontennya sesuai kebutuhan, nmun tidak semua reklame harus diganti menjadi videotron. Hal ini bisa disesuaikan dengan titik penempatannya.
"Memang videotron semakin tersebar luas terutama di kota-kota besar lainnya, misalnya di jalan-jalan dan gedung bertingkat. Dan bisa menyajikan gambar dan audio untuk media periklanan, dapat menarik masyarakat daripada reklame yang konvensional. Tapi selama reklame yang konvensional tidak menggangu pandangan dan penempatannya juga ditata, meski lokasinya tidak terlalu strategis tidak harus diganti semua," tandasnya.
- Semarang Ungguli DKI Jakarta Soal Pemulihan Ekonomi
- Hendi Perintahkan Lurah Dan Camat Memeriahkan HUT RI Ke-73 Dengan Lomba Dolanan Bocah
- Heli Apache, 'Si Monster' Penghancur Tank Tempur