Soal Bom Makassar, Hendi: Jangan Panik dan Mudah Dicuci Otak

Peristiwa teror bom di depan Gereja Katedral Makassar membuat banyak pihak mengutuk aksi terorisme tersebut, tidak terkecuali Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.


Peristiwa teror bom di depan Gereja Katedral Makassar membuat banyak pihak mengutuk aksi terorisme tersebut, tidak terkecuali Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Hendi, sapaan akrabnya, sangat menyesalkan aksi yang tidak berperikemanusiaan tersebut.

"Atas nama warga semarang dan pemerintah Kota Semarang, saya mengutuk keras upaya yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang telah melakukanbom bunuh diri didepanhalaman Katedral Makassar, saya rasa praktek seperti itu tidak boleh ditolerir," ungkap Hendi, Selasa (30/3).

Hendi yakin aparat keamanan bisa segera menyelesaikan kasus yang meresahkan masyarakat Indonesia khususnya umat Katolik yang sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Paskah.

Selain itu masyarakat Semarang juga diminta tidak panik dengan aksi teror. Selain Hendi berpesan agar bisa bersama-sama mengedukasi masyarakat untuk tidak mudah tercuci otaknya.

"Mari kita bersama-sama mengedukasi supaya masyarakattidak gampang dicuciotaknya olehhal-hal yang sangat bodoh, mau mengorbankan nyawanya untuk membunuh orang lain untuk alasan yang tidak masuk akal," tegasnya.

Selain itu, sebagai warga negara yang tinggal di Indonesia yang merupakan negara majemuk, tambah Hendi, toleransi antarumat beragama harus jadi pondasi kuat dalam membangun bangsa, terlebih Indonesia memiliki berbagai macam suku, etnis dan budaya.

Jika suatu saat bertemu dengan hal-hal yang berpotensi seperti teror bom Makassar, Hendi berpesan bisa langsung melaporkannya ke pihak yang berwajib.

"Menemukan hal yang mencurigakan bisa langsung lapor, toh sekarang sosial media juga sudah banyak yang cepat respon, jadi masyarakat tidak perlu risau dan panik," pungkasnya. [sth]