Tiga Pejabat Pemkot Semarang Positif Covid-19

Hasil evaluasi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) jilid 2 yang rencana akan berakhir pada 7 Juni 2020, hingga hari ini (2/6/2020) tren positif Covid-19 terus bertambah.


Bahkan, tiga pejabat Pemkot Semarang yang hampir setiap hari berinteraksi dengan masyarakat juga dinyatakan positif Covid-19 Orang Tanpa Gejala (OTG).

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kepada wartawan.

"Evaluasinya sampai hari ini kita menemukan beberapa cluster baru penyebaran Covid-19, selain di Pasar Kobong, juga ditemukan di Pasar Prembaen, Pasar Jati di Banyumanik dan Pasar Karimata atau Pasar Burung," ujar Wali Kota, Selasa (2/6/2020).

Cluster-cluster baru dari pasar ini menurut Hendi, panggilan akrabnya, menyatakan sebagai contoh pedagangnya yang terkena positif Covid-19 dan sudah dua hari ini Gugus Tugas penanganan Covid-19 melakukan tracking ke keluarganya.

"Kita lakukan tracking juga ke pedagang-pedagang yang lain untuk kita cari tahu apakah hanya berhenti pada titik ini atau masih berkembang," tandasnya.

Lebih lanjut Hendi menyatakan, selain cluster baru dari pasar, pihaknya juga menemukan penyebaran Covid-19 dari Rusunawa Kaligawe.

"Rusunawa Kaligawe juga ada yang positif, selain cluster baru itu, salah satu perbankan satu keluarganya juga terkena Covid-19," tambahnya.

Lebih jauh Hendi juga menambahkan, mereka yang positif semuanya OTG, bahkan seorang kepala dinas, seorang camat dan sekcam juga positif Covid-19.

"Teman kami hari ini ada tiga yang positif Covid-19 dan hingga saat ini kita masih berkomunikasi dengan mereka dan semuanya sehat, ini yang dinakaman OTG, mungkin teman kami ini tertular saat melakukan penertiban, karena mereka hampir setiap hari melakukan tugas dan berinteraksi dengan banyak orang," tambah Hendi.

Disinggung apakah penerapan New Normal akan tetap diberlakukan, Hendi menyatakan belum bisa menentukan, tapi kalau dilihat dari angkanya yang tadinya 47 pada PKM pertama dan pada PKM kedua hingga saat ini mencapai 131.

"Jadi trendnya bukan lagi turun tapi terus naik. Maka harapan saya kepada masyarakat, mari kita bisa mendisiplinkan diri kita terutama menghadapi Covid-19, karena Covid-19 ini dibeberapa tubuh manusia memang seakan-akan tidak ada gejalanya," harap Hendi.

Mengetahui ada mitra kerjanya yang terkena Covid-19, Hendi memeberikan motivasi dan mereka ada memilih karantina di rumah dan juga rumah sakit.

"Mudah-mudahan kawan-kawan kita ini cepat sembuh dan bisa melaksanakan aktivitas kembali," harap Hendi.

Hendi menambahkan, untuk menerapkan New Normal syarat utamanya adalah ROI dibawah angka 1, sementara hingga saat ini angka ROI Kota Semarang ada di angka 1,47.

"Sampai tanggal 30 Mei, ROI nya masih pada 1,47 kalau mau ngomong normal harus dibawah 1, kita ngejar sampai 5 hari kedepan untuk 132 orang kemudian sembuh menjadi sekitar 50 orang, saya rasa ini angka yang sangat besar," tambahnya.

Maka dari itu, pihaknya akan memberlakukan perioritas yang dirapatkan hari ini yakni sektor tempat ibadah dan tempat olahraga.

"Untuk tempat ibadah kita buka  sesuai dengan dasar dari Menteri Agama dan juga beberapa persyaratan yang nanti akan dipenuhi oleh pengelola ibadah maupun takmir. Apabila mereka bersepakat mereka buat pernyataan lalu meneruskan kepada Gugus Tugas Kota Semarang untuk diberikan ijin," ujarnya.

Apakah kemungkinan PSBB ? Hendi menegaskan belum bisa memutuskan hari ini masih menunggu 5 hari kedepan.

"Kalau PSBB saya rasa belum perlu, tapi untuk menekan penyebaran Covid-19, kita akan lebih masif lagi patroli-patroli di tingkat kelurahan,  kecamatan, termasuk melakukan tes acak untuk melakukan swab, bukan lagi rapid tes," tandasnya.

Sementara untuk bantuan, pada bulan Juni pihaknya akan menyesuaikan dengan turunnya BST.

"Untuk bantuan Juni kita akan  menurunkannya sesuai dengan jadual bantuan dari pusat maupun provinsi. Nanti kita akan komunikasi dengan Kemensos dan provinsi kira-kira bantuan turun  tanggal berapa," pungkasnya.