Tim SAR Temukan Santri Pendaki Gunung Slamet Yang Hilang

Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian pendaki Gunung Slamet akhirnya menemukan santri yang dilaporkan hilang saat mendaki.


Korban yang diketahui bernama Ahmad Sulaiman (19) santri pondok pesantren Attolibiyah Mobok Karsih Desa Muncanglarang RT 09 RW 02 Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan di jalur arah Baturaden, Banyumas.

Petugas Pos pendakian Gunung Bambangan, Slamet Ardiansyah yang dihubungi Kamis (27/12) siang mengatakan, jenazah korban ditemukan sekitar anakan Sungai Pelus wilayah Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Saat ditemukan kondisinya sudah rusak.

Setelah ditemukan, jenazah korban kemudian dievakuasi dari lokasi ditemukan. Evakuasi dilakukan melaui jalur terdekat yaitu wilayah Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Selanjutnya jenazah diserahkan kepada petugas Polsek Sumbang untuk dibawa ke Rumah Sakit Margono Soekarjo, Purwokerto.

Seperti diberitakan RMOLJateng sebelumnya, seorang pendaki Gunung Slamet asal Kabupaten Tegal dilaporkan hilang. Pendaki bernama Ahmad Sulaiman (19) santri pondok pesantren Attolibiyah Mobok Karsih DesaMuncanglarang RT 09 RW 02 Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, dilaporkan hilang sejak Rabu (26/12).

Laporan hilangnya Ahmad Sulaiman disampaikan oleh  Susanto (31) pengasuh pondok warga Desa Langgen RT 02 RW 02 Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, kepada Polres Tegal. Laporan itu kemudian diteruskan ke Polsek Karangreja Purbalingga.

Dalam laporan itu Susanto menyebutkan, Ahmad Sulaiman melakukan pendakian bersama rekannya Muhamad Imam As’asari (19), santri asal Desa Sumbaga RT 01/III Kecamatan Bumijawa, Tegal, Muhamad Jefri Trimulyana (17) santri asal Desa Selarang Kidul Kecamatan lebaksiu, Kabupaten Tegal, dan Ahmad Fadli Izulhaq (14) santri asal Desa Bumijawa, Kecamatan Muncanglarang, Kabupaten Tegal.

Ahmad bersama rekannya melakukan pendakian Gunung Slamet melalui pos Bambangan, Desa Karangreja, Purbalingga. Mereka tanpa melaporkan ke pos pendakian setempat. Keempat santri tersebut melakukan pendakian mencapai pos 9.  Karena hari sudah gelap, mereka memutuskan untuk menunda ke puncak gunung dan berkemah di pos 9.

Sehari kemudian, pada 26 Desember sekitar pukul  06.30 WIB, saat bangun tidur, Ahmad sudah tidak dijumpai lagi. Sementara tiga pendaki lainnya berusaha mencari.

Karena kondisi sudah kelelahan, tiga pendaki masing-masing Muhamad Imam, Jefri Tri Mulyana dan Ahmad Fadli memutuskan untuk turun dan melaporkan kepada pengasuh pondok Susanto. Kemudian Susanto melaporkan ke Polres Tegal.