Tunjukkan Hasil Swab Karyawan Negatif, Swalayan Ramai Boleh Dibuka Lagi

Swalayan Ramai yang disegel sementara oleh Satpol PP kota Semarang pada Senin (21/6), pada hari ini, Rabu (23/6) sudah dibuka.


Pembukaan ini berdasarkan surat hasil swab karyawan yang menunjukkan hasil negatif. Pihak Swalayan Ramai juga sudah mendapat surat rekomendasi buka oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang.

Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menuturkan,  jika hasil swab negatif karyawan yang sempat dinyatakan positif covid sudah diterima oleh pihaknya, untuk itu bisa dilakukan pembukaan segel.

"Surat hasil negatif karyawan sudah kami terima, surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan juga sudah turun, tapi kami minta disemprot disinfektan dulu sebelum beroperasional kembali. Saya berlakukan sama untuk semua mall," kata Fajar, Rabu (23/6).

Fajar juga mengatakan, jika penyegelan sementara yang dilakukan akan bisa dibuka kembali jika sudah ada rekomendasi dari Dinas terkait.

 "Misalnya kalau toko, mall itu harus ada surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan, lalu kalau resto, cafe, karaoke itu harus dapat surat rekomendasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," tambahnya.

Pihaknya setiap hari akan berkeliling Kota Semarang memastikan jika semua pelaku usaha menaati peraturan yang dibuat oleh Walikota Semarang.

"Setiap malam diatas jam 20.00 kami akan muter, jika masih ada yang bandel maka langsung kami segel," tegasnya.

Sementara itu, Owner Swalayan Ramai, Hery Santoso mengatakan jika semua karyawannya sudah menjalani tes swab dengan hasil negatif. Pihaknya kemudian menceritakan kronologis adanya karyawannya yang positif Covid hingga penutupan swalayan Ramai.

"Jadi awalnya ada karyawan yang keluarganya terpapar Covid-19. Ada pula karyawan yang baru saja menggelar hajatan yang kemudian terpapar Covid-19. Namun karyawan tersebut tidak melapor kepada manajemen sehingga saya tidak mengetahui hingga informasi merebak," ungkap Hery.

Setelah mengetahui kronologis karyawannya ada yang terpapar Covid, pihak manajemen langsung melakukan swab secara bertahap. Bahkan saat penyegelan toko, hanya tinggal 30 persen karyawan yang belum melakukan swab.

"Saat penutupan, kami sudah mulai swab antigen. Sudah 70 persen karyawan. Yang ketahuan positif langsung diliburkan. Kami belum selesai, tahu-tahu sudah digeruduk. Sekarang sudah kami swab semua," jelasnya.

Dari 92 karyawan Swalayan Ramai yang sudah melakukan swab, ada 12 orang karyawan yang dinyatakan positif Covid-19. Mereka yang positif sudah menjalani isolasi mandiri maupun isolasi di tempat karantina terpusat.

Hery juga telah menyerahkan hasil swab test negatif karyawan kepada Satpol PP Kota Semarang. Adanya kejadian ini membuat pihak manajemen lebih waspada.

"Kami akan memberlakukan tes rutin kepada karyawan supaya kejadian tidak terulang kembali. Kami juga meminta seluruh karyawan segera melapor apabila ada keluarga yang sakit dan bisa melakukan isolasi," tandasnya.