Usai Dilantik, Mbak Ita Gas Pol Tangani Banjir Hingga Stunting

Plt Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu resmi dilantik menjadi Walikota Semarang periode 2021-2026 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di gedung Gradhika Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah, Senin (30/1).


Usai dilantik, Ita mengadakan tasyakuran pesta rakyat di Halaman Balaikota Semarang dengan mengundang jajaran Forkopimda Kota Semarang dan tamu undangan lainnya.

Tak terkecuali masyarakat Kota Semarang turut hadir dalam acara pesta rakyat yang digelar secara terbuka dengan menyuguhkan aneka hidangan dari ratusan UMKM yang ada di Kota Semarang.

Selain itu, dibagikan juga paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu sebagai bentuk rasa syukur atas pelantikannya. 

Tak hanya itu, dilakukan juga kick off Hari Jadi Kota Semarang ke-476 Tahun dengan melepas burung merpati sebagai simbolis.

Setelah pelantikan, Ita mengaku akan langsung gas pol untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Kota Semarang salah satunya adalah banjir dengan segera melakukan pembebasan-pembebasan lahan untuk pembangunan sheetpile hingga normalisasi sungai.

Selain penanganan banjir dan rob, penanganan kemiskinan juga menjadi perhatian Ita. Meski tingkat kemiskinan di Kota Semarang tidak terlalu ekstrim namun tingkat kemiskinan harus bisa ditekan. 

“Tingkat kemiskinan kita sudah turun dari tahun 2021 tapi memang harus tetap dilakukan upaya penurunan lagi,” kata Ita di Kantor Walikota Semarang, Senin (30/1).

Lebih lanjut, kasus stunting juga menjadi sorotan tajam Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang turut hadir menyaksikan pelantikan Ita. Mega meminta agar angka stunting di Kota Semarang bisa zero atau nol persen. 

Pihaknya akan melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka stunting mulai dari penanganan anak-anak yang stunting hingga ibu hamil agar melahirkan anak yang sehat dan benda stunting.

“Janji saya kepada Ibu Megawati adalah membuat stunting menjadi nol persen artinya selain anak-anak stunting, ibu hamil juga dilakukan penanganan sehingga tidak ada lagi anak stunting. Ini PR untuk tahun 2023 agar kota Semarang zero stunting,” paparnya.

Pemkot Semarang, lanjutnya, telah melakukan berbagai upaya menurunkan stunting salah satunya dengan memasak menu stunting serentak di 177 Kelurahan. 

Selain itu juga mengatasi kemiskinan karena kemiskinan sangat beririsan dengan stunting.

“Penurunan inflasi juga akan kita lakukan karena itu menjadi satu keterikatan dengan penurunan stunting dan kemiskinan. Kalau saat ini kita masih di level 4, kita akan upayakan turun di level tiga agar masyarakat lebih sejahtera,” tandasnya.