Viral! Seorang Pria Curhat Ngaku Kena HIV Usai Njajan Di Tempat hiburan

Ilustrasi Virus HIV. Dokumentasi
Ilustrasi Virus HIV. Dokumentasi

Banjarnegara - Sebuah unggahan mengejutkan di media sosial viral di kalangan warga Banjarnegara dan sekitarnya. Akun Facebook berinisial IH membagikan kisah pribadinya yang mengaku tertular virus HIV setelah berhubungan dengan pemandu lagu di tempat hiburan  wilayah perbatasan Banjarnegara–Pekalongan.


Unggahan itu dibagikan IH dalam grup Facebook Bocah Kalibening pada Jumat, (04/04), pukul 22.33 WIB. Dalam unggahan media sosial tersebut, IH mengingatkan warganet untuk berhati-hati dengan aktivitas seksual beresiko.

"Tetap waspada terutama yang suka jajan. Kalau tidak ingin senasib seperti saya terkena HIV/AIDS. Beberapa bulan lalu saya jajan di perbatasan Kalibening - Pekalongan dengan LC inisial IP. Setelah itu terasa nyeri di area kemaluan, dan ternyata saya dinyatakan positif HIV setelah periksa ke dokter," tulisnya.

Unggahan tersebut tak hanya berisi curhatan, tetapi juga menyertakan foto dokumen medis yang diduga kuat merupakan hasil pemeriksaan laboratorium. Hal ini membuat banyak netizen percaya bahwa pengakuan tersebut bukan sekadar sensasi.

Dalam hitungan jam, unggahan itu dibanjiri ratusan komentar. Sebagian memberikan dukungan dan doa, sebagian lain menjadikannya pelajaran untuk tidak sembarangan jajan atau melakukan hubungan seksual di luar pernikahan.

 

Respons Netizen

Berikut beberapa tanggapan warganet yang sempat tercatat:

  • “Salut buat masnya berani up. Cepat sembuh, ya,” tulis @Kurnia Zy.
  • “Tetap semangat bro,” tulis akun @Hendy.
  • “Jangan dihujat lur, malah maturnuwun wis ngelingna,” komentar @Podo Asih Putra Aji yang ikut mengapresiasi keberanian IH.

Menanggapi hal ini, Kepala DKK Banjarnegara, dr. Latifa Hesti P, M.Kes menyatakan melihat dari unggahan tersebut, diduga tidak benar karena terdapat perbedaan antara print out hasil laboratorium dengan hasil dari tes Rapidnya.

Namun, kata dr. Latifa, informasi yang ada di media sosial tersebut menjadi pengingat bahwa edukasi mengenai HIV/AIDS dan pentingnya perilaku seksual yang aman masih sangat relevan, terutama di kalangan anak muda dan masyarakat pedesaan.

"HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus yaitu virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya rentan terhadap infeksi dan penyakit lain," katanya, Sabtu (05/04).

HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih, khususnya sel T atau CD4, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Dampak dari infeksi HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga orang dengan HIV lebih rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit yang disebut AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

"Untuk penularan HIV dapat melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI bagi bayi yg menyusu dari ibu dengan HIV," katanya.

Prinsip Penularan (ESSE) yakni Exit, ada virus HIV yg keluar;

  1. Survive: Virus HIV yang keluar harus hidup;
  2. Sufficient: Kandungan virus HIV harus cukup;
  3. Enter: Virus HIV harus masuk di tubuh manusia.

Cara penularan yang umum:

  • Hubungan seksual yang tidak aman (vaginal, anal, oral);
  • Penggunaan jarum suntik bersama (sharing) yang tidak steril;
  • Transfusi darah yang terkontaminasi, tapi di jaman ini transfusi darah melalui layanan kesehatan/ PMI sudah dipastikan aman karena sudah dilakukan multi skrining berbagai penyakit berpotensi menular;
  • Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara menyediakan layanan tes HIV yang dapat diakses oleh masyarakat secara gratis dan rahasia. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara pada jam kerja. Layanan pemeriksaan juga bisa diakses warga secara mandiri atau sukarela melalui tiap puskesmas di Kabupaten Banjarnegara.

"Masyarakat diharapkan untuk tidak memberikan stigma negatif kepada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Dukungan moral dan sosial sangat penting bagi mereka untuk menjalani pengobatan dan kehidupan sehari-hari," katanya.

Pencegahan

Untuk pencegahan menggunakan strategi ABCD yaitu konsep pencegahan penularan HIV/AIDS yaitu:

  1. Abstinence: Tidak melakukan hubungan seksual, terutama bagi yang belum menikah;
  2. Be Faithful: Setia pada satu pasangan seks dan tidak berganti-ganti pasangan;
  3. Condom: Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual yang berisiko;
  4. Don't Inject: Tidak menggunakan jarum suntik yang tidak steril secara bergantian;
  5. Education: Mendapatkan informasi yang benar mengenai HIV/AIDS, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya.

Perbedaan HIV dan AIDS:

HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi, sedangkan AIDS adalah kumpulan dari berbagai penyakit atau tahap lanjut dari infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah.

"Meskipun HIV belum bisa disembuhkan, pengobatan antiretroviral (ARV) dapat membantu menekan virus dan memperlambat perkembangan Virus, sehingga orang dengan HIV dapat hidup lebih sehat," katanya.