Wali Kota Salatiga: Pelayan Bukan Suatu Yang Jelek

Wali Kota Yuliyanto saat menyematkan tanda peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) angkatan IX Kota Salatiga, di aula BKPSDM, Senin (2/8). /RMOL Jateng
Wali Kota Yuliyanto saat menyematkan tanda peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) angkatan IX Kota Salatiga, di aula BKPSDM, Senin (2/8). /RMOL Jateng

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengingatkan, menjadi pejabat publik adalah menjadi pelayan masyarakat. Menjadi pelayan itu bukan suatu yang jelek.


"Karena melayani zaman saat ini adalah memberikan sesuatu kepada masyarakat, teman, dan atasan agar lebih baik dan tidak bertele-tele," kata Wali Kota Yuliyanto saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) angkatan IX Kota Salatiga, di aula BKPSDM, Senin (2/8).

Kegiatan itu bagian dari Pola Kerjasama Dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah itu, diikuti 30 Pejabat Eselon 4 Pemerintah Kota Salatiga.

Lebih jauh, Wali Kota mengungkapkan, pejabat eselon 4 cara berpikir dan cara melayani tentu lebih baik.

"Paradigma  zaman dulu  pejabat dilayani sekarang kita yang melayani. Saya yakin para peserta ini nantinya akan menjadi calon pejabat yang lebih tinggi," ungkapnya.

Ia mencoba menceritakan dirinya sebagai Wali Kota. Sebagai Wali Kota tugasnya adalah melayani. 

"Pak RT dan warga bisa lapor langsung bahkan melalui WA juga harus dilayani. Ada Pak RT mengirim pesan WA, jika warganya mengalami sesuatu. Warga juga WA langsung ke saya,  kalau tidak bisa bayar SPP anaknya, dan sebagainya," terangnya.

Dengan adanya kegiatan PKP, pelatihan kepemimpinan pengawas bagi PNS yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial Jabatan Pengawas.

Hasil dari proses pelatihan ini diharapkan dapat mencetak leader yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku seorang PNS yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan dalam melaksanakan tugas jabatannya.

"Mengingat urgensi tersebut dan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, maka saya minta kepada seluruh peserta PKP untuk dapat bersungguh-sungguh mengikuti rangkaian kegiatan hingga paripurna. Kembangkan lebih tinggi kemampuan dan kompetensi diri dengan cara pelajari lebih dalam pengetahuan dan ilmu yang akan disampaikan oleh para narasumber/widyaiswara," pungkas Yuliyanto.

Sementara, Kepala BKPSDM Kota Salatiga, Muthoin, menerangkan penyelenggaraan PKP dalam bentuk blended learning melalui pola kerja sama dengan BPSDM Provinsi Jawa Tengah.

Melibatkan Widya Iswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai tenaga pengajar, usai pelatihan peserta akan diberikan penghargaan.

"Yang lulus mendapatkan surat tanda tamat pelatihan, yang tidak lulus diberi surat keterangan telah mengikuti PKP," imbuh Muthoin.