Peristiwa kebakaran yang menimpa Pasar Johar relokasi MAJT semalam adalah duka bagi para pedagang Pasar Johar.
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
Baca Juga
Tidak sedikit warga yang menduga peristiwa terbakarnya 16 blok di dua zona yakni zona E dan F berkaitan dengan penataan Pasar Johar yang tengah dilakukan oleh Pemkot Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan, tidak ada korelasi antara penataan Pasar Johar dengan musibah kebakaran yang terjadi semalam.
Wali Kota Hendi, sapaan akrabnya, mengatakan, kebakaran ini murni karena bencana, dan hingga saat ini Pemkot Semarang juga tengah menunggui hasil penyelidikan dari pihak Kepolisian terkait dengan penyebab terjadi musibah kebakaran tersebut.
"Saya tegaskan tidak ada korelasi, antara penataan Pasar Johar dengan kebakaran ini.Kita sedang menunggu hasil dari polisi tentang penyebabnya, misalnya beban listrik berlebih, atau unsur lain. Jadi jangan disangkutpautkan, karena ini sensitif, kami tidak ingin masyarakat sengsara," tekan Wali Kota Hendi dalam keterangan persnya di lobi Kantor Wali Kota Semarang, Kamis (3/2).
Terkait dengan jumlah lapak yang terbakar dalam musibah semalam, Hendi menyampaikan, saat ini Dinas Perdagangan Kota Semarang tengah menghitung jumlah lapak yang terbakar beserta semua kerugian materinya.
"Sebelum kebakaran kan ada 1.200 lapak pedagang, tapi itu ada yang ditempati seorang pedagang satu lapak, ada yang dua atau tiga lapak jadi satu, ada yang kosong, jadi kita masih menunggu Disdag untuk data pastinya, saya juga minta Disdag melakukan percepatan dan penghitungannya," jelasnya.
Dalam peristiwa semalam, Wali Kota Hendi menyebut tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi saja. Namun dalam waktu dekat, Hendi akan melakukan tinjauan langsung kepada para korban kebakaran.
"Saya akan segera menemui korban dan menanyakan apa yang mereka inginkan, nanti kita serap dan apa saja yang mereka butuhkan untuk bisa cepat jualan lagi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan hingga Kamis pagi tercatat 163 pedagang yang terdampak akibat kebakaran yang terjadi. Data ini masih akan terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan oleh Disdag.
"Datanya bisa naik lagi, kami masih terus mendata, ini tadi data dari kepala pasar," kata Nurkholis.
Terkait dengan tempat relokasi, Nurkholis mengatakan jika saat ini tengah melakukan pengukuran di Pasar Kanjengan. Untuk jumlah berapa banyak pedagang yang bisa tertampung di Kanjengan, pihaknya sedang melakukan penghitungan.
"Kami menghitung untuk pedagang yang aktif saja untuk yang kemudian dilakukan relokasi," tandasnya.
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota