Museum Kota Lama yang terletak di bundaran Bubakan Semarang telah diresmikan oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, pada Rabu (9/2). Museum yang yang pembangunannya dibantu oleh Kementerian PUPR ini merupakan museum imersif pertama di Kota Semarang.
- PKK RW 25 Pucang Argo Jawara Festival UMKM Batursari
- Jumlah Pengunjung Intan Pari Capai 52 Ribu Pengunjung Selama Libur Lebaran
- Bukti Vaksin Jadi Syarat Masuk Taman Balekambang
Baca Juga
Hendi, sapaan akrabnya, mengatakan jika museum yang pembangunannya menelan anggaran Rp3,9 Miliar ini disuguhkan bagi warga Kota Semarang untuk bisa mengenal lebih dekat tentang kota Semarang sejak awal berdiri hingga saat ini.
Dilengkapi dengan teknologi masa kini, museum yang tidak hanya menyuguhkan benda-benda peninggalan jaman dulu ini, juga memperlihatkan film-film yang diputar secara 3 dimensi.
"Secara umum museum kota lama yang dibantu kementerian PUPR sudah tuntas pembangunannya, dan yang penting sekarang diatur mekanisme nya agar masyarakat bisa datang dan melihat isi museum tapi tetap tidak berkerumun saat pandemi seperti ini," kata Hendi, usai meresmikan Museum.
Museum yang berada di kawasan Kota Lama akan mulai dibuka untuk umum pada Kamis (10/2). Pasalnya setelah peresmian hari ini, Hendi meminta untuk semua pengurus Museum bisa memeriksa kembali persiapan yang ada didalam museum mulai penataan hingga tour guidenya. Harapannya masyarakat yang datang ke Museum Kota Lama bisa puas menyaksikan isi Museum.
"Secara umum sudah bagus tapi saya kritisi misalnya filmnya jangan terlalu lama nanti orang akan bosan, lalu di sesi berikutnya malah pergantiannya terlalu cepat, jadi kita kasih masukan sebagai pengunjung bisa lebih nyaman," bebernya.
Di dalam Museum Kota Lama, nantinya pengunjung akan bisa melihat sejarah Kota Semarang mulai tahun 1547 atau sejak awal Semarang didirikan, bahkan ada visualisasi trem dengan sejarahnya, dan juga menceritakan perkembangan Kota Semarang hingga seperti sekarang ini.
"Kepada masyarakat yang ingin tahu sejarah kota Semarang bisa datang ke museum Kota Lama," ajak Hendi.
Memiliki museum imersif pertama di Kota Semarang, Hendi mengaku kemajuan teknologi saat ini memang harus dimanfaatkan untuk membantu memberikan informasi kepada masyarakat luas. Bahkan dengan kemajuan teknologi ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk memudahkan segala bentuk pekerjaan, mulai dari pengaturan database hingga hingga perhitungan rupiah.
"Hari ini tidak bisa memungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi membantu memudahkan kita mulai dari database, mengatur sistem antrian dan bahkan ada perhitungan angka rupiah yang bisa diperhitungkan dalam waktu singkat, saya sangat setuju dengan teknolohgi yang diekmbangkan di museum ini dan selalu di update dan ada perbaikan," paparnya.
Terkait dengan biaya tiket masuk, Hendi mengaku hingga dua bulan kedepan masyarakat yang akan masuk ke museum tidak akan dikenakan biaya. Hanya saja masyarakat yang akan datang ke museum harus memesan tiket di aplikasi Lunpia yang ada di playstore maupun appstore.
"Sejauh ini tiket masuk belum tapi kita akan segera rumuskan peraturannya untuk tiket masuk tapi untuk satu dua bulan ini masyarakat bisa masuk secara gratis dan bisa diatur SOP dan protokol kesehatannya," pungkasnya.
- Purbalingga Tambah Destinasi Wisata Baru Kolam Renang Fix 2
- Pemkab Cilacap Simulasi Pembukaan Destinasi Wisata
- Tutup Sejak PPKM, Karyawan Dolphin Center Berjibaku Cari Pakan Satwa