Demi menghindari stigmatisasi terhadap negara tempat pertama kali mutasi Covid-19 terdeteksi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengubah penyebutan setiap varian baru yang muncul dengan huruf alfabet Yunani.
- Pesta Ultah Barack Obama jadi Bulan-bulanan Karena Undang Ratusan Tamu
- Para Pakar Lebih Khawatir dengan Varian Lambda
- Ponsel Ratu Elizabeth II Salah Satu Tercanggih di Dunia
Baca Juga
Demi menghindari stigmatisasi terhadap negara tempat pertama kali mutasi Covid-19 terdeteksi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengubah penyebutan setiap varian baru yang muncul dengan huruf alfabet Yunani.
Diberitakan Kantor Berita RMOL, sistem baru ini berlaku untuk varian yang menjadi perhatian, yang paling meresahkan di mana empat di antaranya telah meluas penyebarannya, dan untuk varian tingkat kedua yang sedang dilacak.
"Mereka tidak akan menggantikan nama ilmiah yang ada, tetapi menyebutan ini ditujukan untuk membantu dalam diskusi publik," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis Covid-19 WHO, seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/6).
Menambahkan bahwa penyebutan baru itu juga agar memudahkan dalam pengucapannya.
Di bawah sistem baru, varian yang menjadi perhatian mengambil nama berikut. Varian Inggris atau B.1.1.7 akan diubah penyebutannya menjadi Alpha, untuk varian B.1.351 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, akan disebut dengan Beta.
Sedangkan P.1 Brasil menjadi Gamma. Varian India yang disebut B.1.617 dibagi menjadi sub-garis keturunan, varian B.1.617.2 menjadi Delta, sedangkan varian lainnya B.1.617.1 akan disebut sebagai Kappa.
Selain nama-nama ini, ada dua nama ilmiah lain yang digunakan untuk setiap mutasi, sementara nama geografis yang berbeda telah digunakan untuk menggambarkan varian yang sama.
"Meskipun memiliki kelebihan, nama-nama ilmiah ini sulit untuk diucapkan dan diingat, dan cenderung salah dilaporkan," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Akibatnya, orang sering menggunakan varian panggilan berdasarkan tempat terdeteksinya virus, yang pada akhirya seperti menstigmatisasi dan diskriminatif. "Untuk menghindari hal ini dan untuk menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk mengadopsi label baru ini," kata mereka.
WHO telah mencoba membuat nomenklatur baru yang disederhanakan untuk varian tersebut selama beberapa bulan. Alfabet Yunani berisi 24 huruf tetapi belum ada rencana jika selanjutnyasudah habis. Epsilon, Zeta, Eta, Theta dan Iota telah dianggap sebagai varian yang diminati.
- 327 WNI Ikut Jadi Jemaah Haji Tahun Ini
- Pemimpin China Kirim Doa Kesembuhan untuk Ratu Elizabeth II
- Pergeseran Bulan Ditambah Akan Picu Banjir Lebih Parah Di Dunia