Akses wisata ke desa termasuk ke puncak Gunung Telomoyo kembali dibuka, Senin (22/1).
- Demi Keamanan Masyarakat, Perlintasan KA Tanpa Palang di Kokrosono Ditutup Permanen
- Pohon Kelapa Tumbang Timpa Rumah Warga di Kebumen
- Bertabrakan Dengan Truk Elpiji, Pengendara Motor Meninggal Dunia
Baca Juga
Pemerintah Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang menutup akibat peristiwa angin kencang dan hujan lebat yang melanda desa tersebut sejak hari Kamis-Jumat (18-19/1/2024).
Kepala Desa Sepakung, Ahmad Nuri mengatakan bahwa pihaknya terpaksa menutup akses wisata ke sejumlah tempat.
"(Sempat) ditutup, sekarang sudah buka," terang Ahmad Nuri.
Sebelumnya, angin kencang dan hujan melanda lereng Gunung Telomoyo. Akibatnya, puluhan rumah rusak dan pohon tumbang sehingga menutup akses jalan menuju puncak Gunung Telomoyo. Bahkan, aliran listrik terganggu akibat putusnya kabel.
Badai hebat yang melanda kawasan Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang sejak Kamis itu berangsur-angsur surut.
Kepala Desa Sepakung, Ahmad Nuri menyebutkan bahwa sekitar 50 rumah rusak ringan dan tiga rumah rusak berat akibat kejadian tersebut.
"Kerusakan yang parah itu adalah pohon-pohon roboh menutupi jalan, kena jaringan listrik dan menimpa rumah," kata Ahmad Nuri.
Sementara itu, pohon tumbang sampai-sampai menutup akses jalur Dusun Genowo ke Dusun Kenongo di desa tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang yang turun tangan mengevakuasi pohon tumbang serta melakukan pembersihan material yang menutup jalan.
"Anggota saya telah melakukan penanganan dengan memotong pohon untuk membuka akses jalan. Sejauh ini kami meassessment terkait dampak yang ditimbulkan. Kebutuhan mendesak lainnya yaitu pembangunan atap rumah," terang Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati seiring cuaca ekstrem mengingat hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi akan terus terjadi.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati karena menurut prakiraan dari BMKG cuaca seperti ini masih akan terus terjadi dengan hujan dan angin yang kondisinya berintensitas sedang ke tinggi dan kencang. Maka kami meminta masyarakat dan semua jajaran pemerintah sampai tingkat RT harus terus waspada dan berhati-hati serta selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah secara berjenjang di bawah koordinasi BPBD mengingat cuaca ekstrim hidrometerologi basah perkiraan puncaknya sampai Februari 2024," pungkasnya.
- Lansia di Wonogiri Meninggal Terbakar Saat Membakar Sampah
- Kecelakaan Beruntun Empat Truk di Jalur Lingkar Alas Roban
- Penyebab Puluhan Santri di Batang Keracunan Massal Masih Misteri