Wotgandul Timur, Cikal Bakal Pecinan Semarang

Kelenteng Siu Hok Bio (Kelenteng Cap Kauw King) di Wotgandul Timur, Kota Semarang
Kelenteng Siu Hok Bio (Kelenteng Cap Kauw King) di Wotgandul Timur, Kota Semarang

Kawasan Pecinan Semarang Tengah yang berlokasi di wilayah Kelurahan Kranggan merupakan kawasan kota tua terkenal di Semarang setelah kawasan Kota Lama.

Sebagai kawasan yang sejarah pembentukannya diawali dari hasil relokasi warga Pecinan yang dilokalisasi oleh Serikat Dagang Hindia Timur Belanda (VOC), kawasan Pecinan tersebut masih meninggalkan jejak suasana masa lalu yang terasa kental nuansa romantikanya hingga sekarang.

Cap Kauw King berarti Jalan 19 Rumah dalam bahasa Indonesia. Menilik akar namanya, nama ini sudah dikenal sebelum abad XVIII saat tempat ini masih sepi, dan menurut ingatan yang diturunkan secara turun temurun, di tempat ini dulu hanya terdapat 19 buah rumah.

Pasca tragedi Geger Pecinan di Batavia atau pemberontakan warga Tionghoa pada tahun 1740, para pembesar serikat dagang Belanda di Semarang segera melakukan pengawasan ketat kepada anggota masyarakat Tionghoa yang berada di kawasannya. Demi memudahkan pengawasan kegiatan para warga Tionghoa maka VOC mengharuskan mereka semua pindah ke dalam satu kawasan permukiman di Cap Kauw King.

Seiring dengan berjalannya waktu, Cap Kauw King menjadi ramai dan menggeliat menjadi pusat perdagangan karena warga Tionghoa yang berdatangan dan membangun komunitas mereka serta mengakar di kawasan tersebut. Sesuai dengan kepercayaan warga Tionghoa maka sudah selayaknya mereka mendirikan sebuah kelenteng untuk memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka. Oleh para tetua para marga Tionghoa yang berada di Cap Kauw King, bangunan agama dan adat itu kemudian dinamakan Kelenteng Siu Hok Bio pada tahun 1753.

Kelenteng Siu Hok Bio selanjutnya menjadi saksi perkembangan sejarah Kota Semarang dan mewariskan keindahannya dan kesakralannya kepada puluhan generasi warga Tionghoa dan komunitas Semarang selama ratusan tahun. Letaknya bergeming dan masih berada tepat dimana ia pertama kali didirikan yakni di ujung depan Pasar Gang Baru.

Dalam perkembangan sejarahnya, Kelenteng Siu Hok Bio dianugerahi nama Kelenteng Cap Kauw King oleh para tetua Tionghoa dari generasi berikutnya. Bangunan bersejarah itu kini menjadi bangunan kelenteng tertua di Kota Semarang dan berkembang menjadi bangunan ikonik di Wotgandul Timur, Semarang.