Sebanyak 10 orang yang seluruhnya pendatang dari Jakarta dan sekitarnya menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Purbalingga.
- BPJS Kesehatan Berikan Sosialisasi Program JKN Kepada Penyandang Disabilitas
- Butuh Political Will yang Kuat untuk Atasi Kendala dalam Pengobatan Kanker Payudara
- Diperlukan Antisipasi dan Kebijakan Cegah Ancaman Demensia
Baca Juga
Tiga pasien diantaranya telah dirujuk ke rumah sakit di Purwokerto dan Banyumas.
Pasien itu terdiri tujuh orang dirawat di RS dr Goeteng Taroenadibrata, satu pasien dirujuk ke RS Banyumas, satu pasien di RS Islam Banjarnegara, dan satu pasien dirujuk ke RS Margono Soekarjo Purwokerto.
"Untuk RS Goeteng Taroenadibrata saat ini sudah memiliki 10 ruang Isolasi yang disiapkan ketika ada pasien-pasien yang menderita gejala-gejala mirip Covid-19. Dari 10 ruang, tujuh sudah terisi pasien, masih ada sisa tiga kamar," katanya Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM, saat meninjau kesiapan sejumlah rumah sakit dalam menghadapi Covid-19, Rabu (18/3).
Bupati Tiwi memastikan kesiapan beberapa rumah sakit (RS) di Purbalingga menghadapi pasien dalam pengawasan (PDP) diduga terpapar virus Corona (COVID-19).
Fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan pemantauan kali ini yakni RSUD dr Goeteng Taroenadibrata dan RSU Panti Nugroho, selain itu juga kesiapan RS swasta yakni RS Harapan Ibu dan RS Nirmala.
Dari keterbatasan tersebut, Bupati Tiwi juga meminta kepada Direktur RS Goeteng untuk segera menambah ruang isolasi, untuk mengantisipasi pasien serupa. Dari pengecekan ini, RS Goeteng Taroenadibrata masih memungkinkan untuk ditambah lagi 13 ruang isolasi.
"Tambahan ruang ini nanti harapannya segera dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 hari bisa selesai dan harapannya bisa menampung jika ada penambahan pasien-pasien dengan gejala terpapar Covid-19," katanya.
Selain RS Goeteng Taroenadibrata, bupati mengecek kesiapan di RSU Panti Nugroho. Saat ini RS tersebut sudah menyediakan lima ruang isolasi yang belum terpakai.
Bupati Tiwi juga meminta agar ada penambahan ruang isolasi untuk mengantisipasi jumlah PDP yang bertambah. Dari hasil pengecekan tersebut, RSU Panti Nugroho masih memungkinkan ditambah menjadi 12 ruang isolasi.
"Kami juga berkordinasi dengan RS swasta sehingga ketika ada pasien yang mengalami gejala-gejala terpapar Covid-19 dan overcapacity mereka bisa diterima di RS yang lain. Jangan sampai ada pasien dengan keluhan tersebut akan tetapi mereka tidak tertangani dengan baik," katanya.
Dua RS swasta juga turut dicek, diantaranya RS Harapan Ibu dan RS Nirmala. RS Harapan Ibu telah menyediakan dua ruang isolasi dan RS Nirmala telah mempersiapkan satu ruang perawatan intensif.
"Hal ini suatu tindakan serius dan preventif dari Pemerintah Daerah dalam rangka menanggulangi penyebaran Covid-19. Termasuk mempersiapkan alat pelindung diri (APD) memang saat ini tidak hanya Purbalingga, tapi daerah lain ketersediaanya cukup minim. Sehingga ke depan akan menyiapkan langkah alternatif ketika APD ini terbatas," katanya.
- Polres Purbalingga Gelar Vaksinasi di Klenteng Hok Tek Bio
- Semarang Gelar Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Mulai 21 Desember
- Ghufron Mukti: Program JKN Serap Tenaga Kerja dan Tingkatkan PDB Hingga Rp 195 Triliun