10 Ribu Pendekar PSHT Solo Raya Dan 11 Kerajaan Nusantara Gelar Deklarasi Pemilu Damai

Perwakilan 11 kerajaan nusantara dijadwalkan hadir dalam deklarasi dukung pemilu damai yang diikuti 10 ribu anggota Persaudaraan Setia Hati (PSHT) gelar deklarasi pemilu damai, Sabtu (13/4) sore nanti di beteng Vastenberg Solo.


Koordinator Panitia Deklarasi Pemilu Damai PSHT Solo Raya Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabumi sampaikan deklarasi untuk mendinginkan suasana politik yang sedikit menghangat menjelang hari pencoblosan.

Sedangkan keterlibatan 11 perwakilan kerajaan karena sebelumnya juga sudah melakukan deklarasi serupa di daerah masing masing. Perwakilan 11 Kerajaan Nusantara merupakan bagian dari dinamika perbedaan kultural yang ada.

"Dan tentunya mereka juga hadir sebagai benteng kebudayaan Indonesia," jelas Eddy Wirabumi, Sabtu (13/4) pagi.

Disebutkan Edy Wirabumi 11 perwakilan kerajaan yang akan hadir diantaranya Beberapa tamu yang dijadwalkan hadir antara lain SIAP PYM SULTAN Seli Lamat Jiji, YM Datuk Adil F Haberham, PYM Raja Denpasar IX, YM M Raka Sedana, YM RB Agus Irianto.

"Juga Budna RA HJ Yanu WSS Wasitaningrum, Bunda Putri Sriwidjaya, YM Jambu Lipo dan Sultan Inderapura St. Youdhi Prayogo, SE, M.E.I," lanjut Eddy Wirabumi. 

Ditambahkan Edy Wirabumi  untuk deklarasi pemilu damai 2019, PSHT Solo Raya pusat Madiun menghadirkan 10 ribu anggota, termasuk 700 tim keamanan internal yang nantinya juga akan membacakan ikrar pemilu damai.

Disebutkan juga, perbedaan dalam pilihan dapat dipahami, namun semuanya harus balik lagi sebagai anak bangsa yang sudah terikat dalam landasan Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika yang terbungkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Oraginisasi ini tidak memihak pada siapapun, tidak di kanan dan juga di kiri dan kami tetap berada di tengah-tengah. Dan kami berharap deklarasi damai dan setelah pemilu berakhir dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegas Eddy Wirabumi.

Ditambahkan Edy Wirabumi, perjalanan pesta demokrasi di Indonesia yang tinggal beberapa hari lagi dihelat bisa berjalan aman, tertib dan juga damai. Dan bagi yang kalah bisa berjiwa ksatria, menerima kekalahan dengan legowo dan berbesar hati.

"Sedangkan yang menang juga harus bisa berbesar hati untuk mengayomi semuanya," pungkasnya.