9 Tim Berlaga Hias Telur Dinosaurus di UKSW

Bagian dari rangkaian peringatan Paskah UKSW, sebanyak 9 tim ambil bagian dalam Lomba Menghias Telur Dinosaurus. 


Diikuti berbagai kalangan mulai dari dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa, lomba ini lebih menekankan tentang kreativitas. 

"Kriteria perlombaan yaitu kreativitas, hal unik yang membedakan dengan lainnya, keseimbangan dengan perpaduan warna yang pas, serta kekompakan dan kerja sama tim," kata Kepala Campus Ministry Pdt. Dr. Ferry Nahusona, M.Si, usai kegiatan Selasa (11/4). 

Bahkan, diakuinya, hiasan yang dihasilkan harus ada relevansi dengan paskah dan ciri khas UKSW yang menunjukkan Creative Minority dan juga Indonesia Mini. 

Koordinator Lomba Menghias Telur Paskah Diane Elysabeth Laruanung, S.Si-Teol., mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi wadah kreativitas bagi siswa-siswi dan juga peserta lain seperti dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Selain itu juga menyampaikan makna paskah dalam kehidupan.

"Hiasan-hiasan yang diberikan pada telur yang polos supaya lebih berwarna dan beragam mengingatkan kita bahwa Tuhan hadir bukan hanya bagi diri sendiri, namun juga hadir bagi setiap orang," pungkasnya.

Hadiah yang disediakan antara lain piagam dan uang pembinaan. Gebyar paskah tahun ini juga dimeriahkan dengan aksi donor darah dan juga berbagi takjil.

Sementara itu, pada saat bersamaan di Balairung Universitas juga diselenggarakan lomba Menghias Telur Paskah bagi siswa-siswi kelas 1 hingga 4 SD Kristen Satya Wacana. 

Antusiasme siswa-siswi SD berjumlah sekitar 217 orang mewarnai Balairung Universitas selama 1 jam penyelenggaraan lomba.

Salah satu siswa yang nampak antusias yaitu Benaiah Satria Adi. Siswa kelas 4 SD ini membuat hiasan telurnya dengan kertas bermotif batik yang dibuat menyerupai baju adat suku Jawa. 

"Saya dari Jawa, makanya saya buat baju adat Jawa. Di sini ada bendera merah putih yang menggambarkan bahwa saya anak Indonesia," jelasnya dengan semangat.

Salah satu peserta lomba dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Dewita Karema Sarajar, S.Psi., M.Psi., sembari menunjukkan hasil karyanya dan tim dalam kegiatan lomba "Menghias Telur Dinosaurus", menjelaskan tengah mengambil tema "Rumah Satu Hati ini dibuat menyerupai Rumah Honai, Rumah adat Papua". 

Berhiaskan bahan alami yang diambil dari sayur-mayur seperti daun adas dan kacang panjang, daun-daun kering dan bebatuan, “telur dinosaurus” yang merupakan balon bening berdiameter sekitar 20-inch ini dibalut apik menyerupai rumah adat suku Dani. 

"Rumah Honai digunakan sebagai representasi UKSW sebagai Indonesia Mini dengan sivitas akademika yang berasal dari berbagai suku di Indonesia, " imbuhnya.

Di sisi lain di halaman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM), tempat penyelenggaraan lomba, lima mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) memberi tema “Journey to Hope” untuk telur dinosaurus yang dihias. 

Menurut Intan Silvia Dewi, salah satu anggota tim, Tuhan Yesus rela disalib bagi manusia dengan tidak memandang suku bangsa. Hal ini nampak dalam hiasan telur dinosaurus dengan replika masyarakat Indonesia dari berbagai suku bangsa.

Pengumuman lomba menghias telur paskah dan menghias telur dinosaurus, lomba dekorasi hias paskah, serta lomba design flyer atau cover buku akan diumumkan pekan depan, Senin (17/04).