Program vaksinasi bagi pelajar terus digulirkan setiap minggunya. Kali ini SMA Negeri 5 Semarang yang mendapat jatah vaksinasi bagi seluruh siswanya mulai dari kelas 10, 11 hingga 12.
- Speling, Pelayanan Kesehatan Gratis Digelar Di Sanggrahan Sukoharjo
- Perdana, Rest Area Pendopo KM 456 Gelar Khitan Sehat Bareng Lazis Jateng
- Pastikan Hewan Kurban Aman, Menteri Pertanian Apel Siaga Vaksin PMK Fokus Zona Merah Jateng
Baca Juga
Sebanyak 866 siswa SMAN 5 yang sudah terdaftar mengikuti program vaksinasi pada hari ini, Senin (26/7), di Aula SMAN 5 Semarang. Vaksinasi dilakukan dari Tim Dinas Kesehatan Kota Semarang, Puskesmas Poncol dan Tim Ambulance Siaga.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Ferry Bayu Arianto, yang juga ketua panitia vaksinasi siswa SMAN 5 mengatakan jika rata-rata siswa SMAN 5 sangat antusias untuk mendapatkan vaksinasi pada hari ini. Terbukti dengan hasil polling yang dihimpun oleh SMAN 5 kepada para siswa melalui Google Form yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan siswa untuk mendapatkan vaksin sekitar 90 persen.
"Kita mendapat jatah 1200 dosis untuk 1194 tapi yang terdata dan terdaftar hanya 866, sisanya karena sudah divaksin, ada yang masih isolasi mandiri, ada yang belum tiga bulan setelah kena Covid jadi belum bisa divaksin, ada yang diluar kota karena kita dadakan," kata Ferry kepada RMOL Jateng, Senin (26/7).
Ferry mengaku baru mendapat kabar untuk vaksinasi siswa SMA N 5 pada hari Jumat, dan seketika melakukan pendataan bagi siswa yang layak mendapat vaksin, yakni tidak sedang dalam kondisi sakit, sedang tidak terpapar Covid-19, dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah 3 bulan lamanya.
"Penolakan tidak ada tapi orang tua lebih menanyakan tentang vaksinnya, batasan umur, ada bawaan asma boleh atau tidak, kebanyakan pertanyaan seperti itu, penolakan bukan menolak vaksin tapi karena lebih alasan sakit atau masih isoman," jelasnya.
Ferry mengatakan jika rata-rata siswa mau dilakukan vaksin karena sudah rindu dengan pembelajaran tatap muka yang seharusnya dilakukan pada minggu kedua bulan Juli ini. Namun karena kasus melonjak secara signifikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunda pelaksanaan PTM.
"Mereka bukan kangen lagi tapi pengen sekali sekolah tatap muka, apalagi kelas 10 dan 11 yang belum pernah merasakan masuk sekolah mereka sangat ingin masuk sekolah," ungkapnya.
Annabella, siswa kelas 11 mengaku sangat rindu PTM. Bahkan saat mendapatkan info dari Wali Kelas, Annabella mengaku tidak sabar untuk mendapat suntikan vaksin.
"Kemarin Jumat dapat info dan saya sangat senang soalnya udah pengen masuk sekolah lagi, apalagi orang tua juga manut saja. Mudah-mudahan bisa cepet masuk sekolah lagi," terang Annabella.
Senada, Bayu Waskita, yang juga kelas 11, sangat antusias dengan vaksinasi di sekolahnya. Bayu berharap setelah vaksinasi nantinya sekolah tatap muka bisa segera dilaksanakan.
"Saya udah kangen sekolah, makanya mau divaksin biar cepet masuk sekolah lagi," ujar Bayu.
- Cegah PMK, Dinperpa Kota Pekalongan Mulai Suntik Vaksin 150 Ekor Sapi
- Dukung Pemerintah, Majelis Nuruddin 8642 Jepara Gelar Vaksinasi Booster
- Vaksinasi BIN Menyisir Anak dan Lansia ke Desa-desa