Agustina Wilujeng Siap Putus Tradisi Pemkot Semarang

Siap Ambil dari Dinas-dinas, Jika Ada!
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng tegaskan akan telusuri kebenaran dugaan 'iuran kebersamaan' di jajaran Pemkot Semarang dan siap tarik lagi sisa aliran uang sebagai pertanggungjawaban (Dok. Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng tegaskan akan telusuri kebenaran dugaan 'iuran kebersamaan' di jajaran Pemkot Semarang dan siap tarik lagi sisa aliran uang sebagai pertanggungjawaban (Dok. Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng memastikan tidak ada lagi tradisi ‘iuran kebersamaan’ di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.


‘Iuran Kebersamaan’ ini sendiri muncul dalam persidangan dugaan kasus korupsi di Pemkot Semarang yang menyeret nama mantan Wali Kota, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita dan sang suami Alwin Basri.

Iuran ini diduga menjadi semacam tradisi. Sebab, menurut kuasa hukum Mbak Ita, hal ini sudah ada sejak masa pemerintahan Wali Kota sebelumnya. 

Menyikapi hal ini, Agustin pun tegas menyatakan tidak mungkin sekarang ini masih ada tradisi semacam itu. 

"Kok kayaknya nggak ada ya, apa sudah hilang saat terbongkar ini. Tapi, nanti kita coba lihat," kata Agustin, Jumat (25/4). 

Agustin juga berjanji akan lebih jauh mendalami dan mencari tau soal kebenaran dugaan itu di dalam jajaran pemerintahan saat ini. 

Dirinya bakaln akan mengecek satu persatu ke dinas-dinas sebagaimana disebut-sebut punya track record seperti yang sedang banyak diperbincangkan sekarang. 

"Mudah-mudahan nggak benar cuma anggapan saja sebagai tuduhan. Sudah jelas juga, dinas-dinas mana saja yang kemarin disorot nanti kita datangi," katanya. 

Jika memang benar ada, Agustin mengaku siap akan mengambil alih uang hasil praktik curang itu entah digunakan bantuan warga kurang mampu atau diminta lagi mengembalikan sebagai bentuk tanggung jawab moral. 

"Kalaupun iya ada, kita nanti yang bakal kelola sisa aliran dananya kemana. Mumpung Pemerintah Kota juga butuh sokongan untuk dipergunakan bantuan warga kurang mampu atau dibagi-bagi sebagai anggaran sukarela," ucap Wali Kota.