Ajeng Kartika Serap Aspirasi Dari Ibu-ibu Sosialita

Kartika Ayuningtyas atau lebih dikenal dengan Ajeng Kartika, caleg DPR RI nomor 4 partai Nasdem dapil 1 Jateng, menyerap aspirasi dengan menggelar sosialisasi dengan ibu-ibu sosialita Komunitas Semarang WOW, Sabtu (8/9/2018) di kawasan Jalan padanaran.

Baca Juga

Kepada ibu-ibu, Ajeng memaparkan keinginannya untuk membantu masyarakat yang berada di kabupaten Semarang, Kendal, Salatiga dan kota Semarang untuk meningkatkan kualitas sumber daya anak-anak muda, lebih khusus lagi Ajeng Kartika memberikan perhatian kepada anak anak usia sekolah tingkat SD dalam hal pembentukan karakter.

Karena menurut dia, kepribadian seseorang dibangun mulai dari usia dini. Pasalnya, kelas 1 sampai dengan kelas 6 menjadi urgent bagi pertumbuhan anak di usia selanjutnya.

Komunitas ibu-ibu arisan wow Semarang, juga memberikan masukan kepada Ajeng Kartika tentang berbagai masalah yang di hadapi oleh mereka dan kalangan anak muda.

Persoalan yang menonjol adalah bagaimana mendamaikan pandangan tradisional atau sikap dasar anak-anak yang berakar pada tradisi yang tumbuh di Semarang dengan nilai-nilai kehidupan baru yang datang akibat kemajuan teknologi indlformasi.

"Anak-anak sekarang berada pada kondisi gamang untuk memilih apakah mengikuti nilai modern atau kembali ke akar budaya yang di tinggalkan para leluhur," ujarnya.

Dalam kondisi seperti itu sebenarnya tidak perlu terjadi bila sejak dini anak-anak sudah dibekali atau dimanfaatkan karakter kebangsaan yang mendasar pada nilai tradisional, sehingga secara kepribadian mengakar kepada nilai nilai lokal.

"Ketika mereka berhadapan atau mendapatkan masukan nilai-nilai baru sudah bisa menyesuaikan tanpa harus kehilangan identitasnya sebagai penerus nilai tradisional," tambahnya.

Dalam kesempatan itu juga dibahas kemungkinan kerja sama antara Ajeng Kartika sebagai caleg Dapil 1 dengan ibu-ibu sosialita yang tergabung dengan Komunitas WOW.

Program jangka pendek yang bisa diselenggarakan adalah melakukan aktifiktas-aktifitas sosial bagi masyarakat yang saat ini berada pada posisi pra sejahtera.

Selain itu juga dilakukan pendampingan kepada keluarga atau anak-anak yang sedang mengalami persoalan-persoalan keluarga.

Bimbingan konseling keluarga tersebut akan dilakukan dengan menjalin kerjasama antar perguruan tinggi yang memiliki jurusan psikologi, sehingga bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran dan tepat guna karena dilakukan oleh ahlinya.

Dalam bidang politik, ibu-ibu sosialita sepakat dengan pandangan Kartika Ayuningtyas bahwa saat ini terjadi praktek politik yang membebani masyarakat karena adanya mahar.

Dengan ditiadakannya mahar politik, maka seseorang yang ingin terjun di dunia politik tidak perlu mengeluarkan banyak uang, dengan demikian tuntutan untuk mengembalikan uang yang telah digunakan untuk biaya politik menjadi tidak relevan.