Aksi Heroik Mbah Jo Selamatkan Wisatawan Dengan Drone Dan Senar Pancing

Aksi Penyelamatan Dua Orang Yang Terseret Arus Laut Di Pantai Ketawang, Purworejo, Rabu (10/04) Lalu. Dokumentasi BPBD Purworejo
Aksi Penyelamatan Dua Orang Yang Terseret Arus Laut Di Pantai Ketawang, Purworejo, Rabu (10/04) Lalu. Dokumentasi BPBD Purworejo

Purworejo - Di tengah ganasnya ombak Pantai Ketawang, Purworejo, Jawa Tengah, sebuah aksi heroik tersaji, seorang pemancing menyelamatkan nyawa seorang wisatawan yang terseret arus deras laut pada Rabu, (10/04). 


Aksi ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat masyarakat, terutama setelah aksi penyelamatan menggunakan drone dan senar pancing berhasil dilakukan secara dramatis.

Kejadian ini bermula saat rombongan keluarga dari Dusun Ngadireso, Desa Ngadi Kusuman, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo, sedang menikmati liburan di pantai. Di antara anggota rombongan, dua orang, Ahmad dan Dika, memutuskan untuk berenang, meski telah ada peringatan agar tidak mendekati laut.

Namun, kesenangan mereka berubah menjadi kepanikan. Ombak besar tiba-tiba menghantam keduanya. Ahmad berhasil berenang ke tepian, tetapi Dika terseret arus hingga sejauh 400 meter ke tengah laut. 

Jeritan panik terdengar, memecah ketenangan pantai, sementara orang-orang di sekitar hanya bisa menyaksikan dengan cemas. Orang tua korban sudah panik, dan berlarian meminta tolong kepada warga sekitar pantai.

Dalam suasana genting itu, Mbah Jo sapaan akrab Tumijo (50) yang saat itu sedang berada di warung miliknya yang tak jauh dari lokasi mendengar kabar terseretnya korban ke tengah laut. Mbah Jo kemudian  dengan cepat mengambil drone milik rekannya yang dititipkan di warung miliknya.

"Kebetulan orang tuanya teriak-teriak minta bantuan. Awalnya (saya - red) menggunakan tali yang diikatkan ke bambu tapi tak sampai ke korban karena jaraknya jauh," kata Mbah Jo 

Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Mbah Jo kemudian berinisiatif untuk melemparkan tali pancing berjenis PE yang di kaitkan dengan drone yang diikatkan pada tutup boks styrofoam. 

"Awalnya pakai bambu tapi tidak sampai karena jaraknya sekitar 450 meter, kemudian saya ambil drone milik teman saya dan mengkaitkan boks styrofoam dan tali pancing PE agar bisa menjangkau korban," kata Mbah Jo. 

Rekannya yang bernama Ridwan terlihat dengan sigap mengendalikan drone ke arah Dika yang tampak terombang-ambing di tengah lautan. Wajah cemas warga di pantai perlahan berubah menjadi harapan ketika tali pancing itu berhasil menjangkau korban. 

Dika, dengan tenaga yang tersisa, meraih tali tersebut dan memegang erat styrofoam yang berfungsi sebagai pelampung darurat.

"Beruntung saat drone menjatuhkan boks styrofoam dekat dengan korban, sebenarnya hanya kira-kira saja, wong drone nya gak ada kameranya. Kameranya gak dipasang," ujar Mbah Jo, yang dikenal sebagai pemancing tangguh di kawasan tersebut.

Proses penyelamatan berlangsung dramatis. Drone yang dikendalikan dengan hati-hati membantu mengarahkan styrofoam agar tetap berada di dekat korban. Setelah memastikan Dika menggenggam styrofoam dengan kuat, Mbah Jo mulai menariknya ke tepi pantai menggunakan tali senar.

"Ya sekitar 10 menit lah kita menarik itu bersama teman-teman," kata Mbah Jo. 

Puluhan pasang mata menyaksikan momen menegangkan itu. Warga yang berkumpul di pantai tak henti-hentinya memberikan semangat kepada tim penyelamat. Beberapa orang bahkan merekam aksi luar biasa ini dengan ponsel mereka.

Teriakan takbir menggema dari sejumlah warga yang berada di lokasi selama proses penarikan Dika oleh Mbah jo. Dengan penuh tenaga, Mbah Jo menarik berulang kali hingga Dika berhasil menepi di bibir pantai. 

"Inisiatif pakai drone ini muncul setelah kita telpon ke perahu-perahu yang ada di TPI sudah mendarat semua. Jadi kita inisiatif ambil drone milik teman saya Ridwan," kata Mbah Jo. 

Setelah berhasil ditarik ke pantai, Dika langsung mendapatkan pertolongan pertama dari warga setempat. Tubuhnya tampak lemas, tetapi ia masih sadar. Tak lama kemudian, ambulans yang dipanggil warga membawa Dika ke Puskesmas Grabag untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Untung Mas Dika ini bisa berenang jadi ketika terseret arus dia ikut arus saja dan tidak panik, jadi masih ada tenaga untuk meraih box styrofoam yang kita kirimkan," tambah Mbah Jo 

Mbah Jo sendiri merasa bersyukur karena instingnya dalam situasi darurat ini terbukti berhasil. 

"Saya hanya melakukan apa yang saya bisa. Alhamdulillah semuanya selamat," ucapnya dengan rendah hati.

Aksi penyelamatan ini juga menjadi bukti bahwa teknologi, bila digunakan dengan bijak, dapat menyelamatkan nyawa. Drone yang biasanya digunakan untuk memancing atau merekam video, kali ini menjadi alat penyelamat yang tak terduga.