Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Solo, Jawa Tengah yang menampung 562 warga binaan (WB), hanya memiliki satu dokter dan tiga perawat jaga.
- Anggota DPR RI Tegaskan Tidak Ada Restorative Justice Dalam Kasus Pemerkosaan
- Eva Yuliana Apresiasi Langkah Tegas Kapolri Tangani Kasus Brigadir J
- Nasdem Surakarta Gelar Muqoddaman Khataman Qur'an Bersama Ibu Nyai Pondok Pesantren
Baca Juga
Padahal dalam sehari tercatat sekira 100-an WB yang sakit dan berobat dengan berbagai keluhan.
Temuan tersebut mengemuka saat kunjungan anggota Komisi III DPR-RI Eva Yuliana di Rutan Kelas 1 Solo, Rabu (27/4).
"Terkait dengan masalah kesehatan, menjadi perhatian kita, dokter dan petugas kesehatan sangat terbatas untuk melayani kesehatan warga binaan," kata Eva Yuliana
"Ini menjadi evaluasi saya, diperhatikan karena orang sakit itu tidak terencana, kita ada keterbatasan, waktu keterbatasan, fasilitas, pelayanan kesehatan untuk membawa ke rumah sakit," imbuh Eva Politisi Nasdem dari Dapil V Jateng.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas I Solo, Urip Dharma Yoga mengakui, adanya keterbatasan pelayanan kesehatan karena kurangnya tenaga kesehatan.
"Idealnya ada 10 tenaga kesehatan, dengan tiga shift pelayanan. Selama ini satu dokter dan tiga perawat yang bekerja 24 jam. Jadi kalau tengah malam ada yang sakit kita ketuk pintu rumah dokter," kata Urip Dharma Yoga, pihaknya berharap ada evaluasi dan perhatian dari pemerintah mengenai hal tersebut. 
- Anggota DPR RI Tegaskan Tidak Ada Restorative Justice Dalam Kasus Pemerkosaan
- Eva Yuliana Apresiasi Langkah Tegas Kapolri Tangani Kasus Brigadir J
- Nasdem Surakarta Gelar Muqoddaman Khataman Qur'an Bersama Ibu Nyai Pondok Pesantren
