Antrean truk untuk mengisi solar di SPBU masih terus berlanjut di wilayah Kabupaten Batang. Hal itu membuat resah sejumlah sopir truk.
- Pj Bupati Batang Terharu Lihat Anak Istimewa Berkarnaval
- Gandeng PMI, Disdikbud Batang Bakal Aktifkan Lagi Ekstrakurikuler PMR di Sekolah
- Jasa Marga Buka Jalur Fungsional Arus Balik Nataru Secara Gratis Hingga 3 Januari
Baca Juga
Sekretaris Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat, Alas Roban Comunity (ARC) Beny Susilo menyebut kelangkaan solar sudah terjadi sejak masuk bulan Desember.
"Ini terjadi sejak awal Desember, tapi paling parah mulai Rabu kemarin. Kelangkaan biasanya terjadi jelang Nataru. Tapi ini paling parah juga dari tahun-tahun sebelumnya," kata pria yang juga sopir truk itu, Kamis (7/12).
Benny bercerita ada yang mengantre 1,5 jam pun belum paling dapat. Kalau pun dapat solar hanya diperbolehkan beli 150 ribu.
" Tidak bisa lebih banyak, maksimal ada yang 200 ribu. Antrean sampai 1 kilometer dengan kendaraan 15-20 armada.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Batang, Triossy Juniarto, membenarkan hal itu.
Ia menginformasikan bahwa antrean terjadi di beberapa SPBU di wilayah Pantura Batang, yaitu SPBU Sempu, Subah, Jrakah Payung, Gorong, Sambong, dan Batang.
Ia memperkirakan kebutuhan solar dibanding truk yang masuk ke Pantura Batang tidak imbang. Di sisi lain, wilayah Kabupaten Batang juga menjadi titik lelah, sehingga truk-truk banyak yang mengisi bahan bakar di Batang.
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah serta Pertamina.
"Upaya yang kita lakukan mengajukan permohonan penambahan pasokan solar kepada Pertamina,"jelasnya.
- Belum Lunas Biaya, Dokumen Mantan PMI Hongkong Asal Banyumas Tertahan Perusahaan
- PKS Bersholawat Bersama Gus Ali Mafia Sholawat Diikuti 3000 Jamaah
- Kapolda Jateng Cek Vaksinasi Covid-19 Santri di Ponpes Batang