Atasi Masalah Klasik, Bupati Wonogiri: Informasikan Sumber Air, Dana Kami Siapkan

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengundang warganya yang terdampak krisis air bersih guna diajak berdiskusi bersama. Tulus Premana/RMOLJateng
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengundang warganya yang terdampak krisis air bersih guna diajak berdiskusi bersama. Tulus Premana/RMOLJateng

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo meminta kepada masyarakat untuk menginformasikan bila ada sumber air yang dapat dimanfaatkan.


Hal itu disampaikannya dalam diskusi yang digelar Pemkab Wonogiri bersama tokoh masyarakat, perangkat desa serta camat di lima kecamatan yang masih dilanda kekeringan, Kamis (20/6).

"Tolong sampaikan kepada kami. Untuk dana dan yang menangani sudah kita siapkan. Di sini yang sulit adalah mencari sumber airnya," kata Bupati yang akrab disapa ‘Mas Jekek’ itu.

Mas Jekek juga wanti-wanti, sumber air yang disampaikan tentunya yang memiliki debit yang memadai. "Jangan sampai terjadi, saat kita survei ternyata tidak ada sumber airnya, alasannya si penunggu sumber tak rela bila airnya diambil," imbuh Bupati.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, FX Pranata Asisten perekonomian dan Pembangunan Sekda Wonogiri, memaparkan bahwa upaya penanggulangan krisis air bersih terus dilakukan penanganan. 

Dari lima kecamatan yang masih mengalami kekeringan, tercatat ada 67 desa yang masih kekurangan air. 

"Tahun 2024 ini mendapat bantuan dari pusat sebanyak 1.500 sambungan. Sehingga diharapkan dalam waktu deka ini masalah krisis air di Wonogiri segera terselesaikan," paparnya.

Pranata juga berharap, diskusi kali ini, dengan adanya peran aktif masyarakat, kekeringan di Wonogiri dapat tertanggulangi.

"Diantaranya, kalau ada sumber air, tolong disampaikan untuk secepatnya kita  dilakukan survey. Dan bila dalam survey tersebut terdapat sumber yang airnya dapat dimanfaatkan masyarakat, kita hitung berapa besar biaya yang dibutuhkan," harap Pranata.

Sekedar informasi, hingga saat ini, sudah ada tiga kecamatan yang terentaskan dari krisis air bersih yakni Kecamatan Selogiri, Paranggupito dan Pracimantoro. 

Sedangkan yang belum tuntas terdapat di Kecamatan Nguntoronadi, Manyaran, Eromoko, Giritontro dan Giriwoyo.