Ini Rencana Jekek Usai Pensiun Jadi Bupati

Joko Sutopo. Istimewa
Joko Sutopo. Istimewa

Joko Sutopo alias Jekek akan segera mengakhiri tugasnya sebagai Bupati Wonogiri yang telah digenggamnya selama kurang lebih 10 tahun. Usai pensiun nanti, Jekek mengaku tidak akan meninggalkan dunia politik. Sebab, menurutnya, melalui politiklah dia bisa memberikan kemanfaatan bagi banyak orang.

Tak hanya itu, Jekek juga mengaku akan tetap berada di PDI Perjuangan, yang telah membesarkan namanya. Namun, Jekek belum dapat memastikan mau berperan di posisi apa. Dirinya hanya menyatakan siap mengikuti perintah partai berlambang banteng itu.

“Saya melakukan kontemplasi, yang paling menarik tetap di politik. Pilihan hidup saya ada di politik. Segala sesuatu yang bersinggungan dengan masyarakat,” kata Jekek, Rabu (5/2).

Mantan bupati dua periode ini juga menyampaikan akan berupaya meramaikan ruang-ruang sosial yang banyak bersinggungan dengan masyarakat.

"Rencana, saya akan membuka rumah aspirasi di joglo yang didirikan di desa kelahirannya Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri,” paparnya.

Sebagai politikus, dia  justru berencana untuk turun ke luar daerah untuk aktivasi dirinya sebagai politikus.

Pria 51 tahun itu juga bercita-cita untuk membentuk yayasan pada bidang sosial meski tidak dalam waktu dekat.

Kesan mendalam yang dirasakan selama menjabat sebagai Bupati Wonogiri adalah saat dirinya meleburkan diri sebagai pelayan masyarakat.

"Berkumpul dan berdialog bersama warga adalah waktu yang paling terkesan bagi saya. Dengan berjumpa masyarakat itulah, saya bisa benar-benar merasa menjadi pelayan masyarakat seperti apa yang saya inginkan," jelasnya.

Kebiasaannya turun mendekat kepada masyarakat menjadikan dirinya seperti tak nesekat dengan rakyat. Bahkan beberapa kebijakannya diambil karena keluhan dan masukan dari rakyat.

Meski demikian, Jekek mengaku belum terlalu puas dengan hasil kepemimpinannya sendiri. Sebab masih ada beberapa capaian yang belum sesuai target. Misalnya, menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah 10%, yang sampai saat ini masih diangka 10,71%.

Tetapi, hal itu bukan tanpa sebab. Menurutnya, yang menjadi kendala periode kedua menjabat, dia kehilangan tiga tahun momentum untuk mengelola anggaran secara optimal, yakni saat terjadi pandemi Covid-19 pada tahun 2020-2022.