Sosok Sabar Gorky (50) sangat dikenal di kalangan para pecinta alam, meski mengalami keterbatasan secara fisik karena salah satu kaki kanannya harus diamputasi namun tidak menyurutkan semangat juangnya untuk berkarya dan mengharumkan nama bangsa. Sabar Gorky dikenal sebagai seorang tunadaksa, namun prestasinya sungguh luar biasa.
- Terbaring Sakit, Ketua DPRD Salatiga: Bu Sri Utami Djatmiko Guru Kami
- Ribuan Pejuang Indonesia Sepakat Berhimpun Dalam Satu Wadah Organisasi
- Banjir Rob Semarang, Early Warning System dan Penurunan Tanah
Baca Juga
Setidaknya empat puncak dunia sudah berhasil dicapainya dan sang saka Merah Putih sudah berkibar dengan megahnya berkat keringat, dan usaha dari pria kelahiran Solo, 9 September 1968 ini. Seperti Puncak Jaya atau Cartenz Pyramid di Papua, puncak Aconcagua di Amerika Selatan, puncak Gunung Elbrus (Rusia), puncak dari gunung Kilimanjaro (Tanzania).
Masih ada tiga daftar puncak tertinggi yang masih ingin dicapainya, yakni puncak Vinson Massif (Antartika), puncak Mckinley (Amerika Utara) dan Everest di Nepal (Asia). Di tahun ini juga Sabar Gorky akan melanjutkan pendakian dengan menaklukan gunung Vinson Massif di Kutub Utara.
Di dalam negeri, Sabar Gorky juga pernah taklukan puncak gunung di Indonesia, seperti gunung Lawu, gunung Merapi, gunung Sindoro, gunung Sumbing, gunung Merbabu.
Yang terbaru Sabar Gorky berangkat kembali untuk kali kedua ke puncak Elbrust (Rusia) dan menancapkan sang saka Merah Putih tepat pada HUT RI ke-73 untuk kedua kalinya dipuncak gunung negara yang berjuluk Beruang Merah. Jika pada pendakian pertama Gorky melewati jalur utara, dalam pendakian kali ini akan melewati jalur selatan.
Sabar Gorky yang ditemui RMOLJateng jelang keberangkatannya belum lama ini menyampaikan dirinya masih memiliki banyak cita-cita dan harapan lain dengan melengkapinya untuk taklukkan tujuh (7) puncak dunia yang dikenal dengan seven summit.
Semangatnya untuk taklukkan puncak Elbrus, gunung tertinggi di Eropa saat hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke dua kali ini sebagai salah satu wujud rasa nasionalisnya untuk tancapkan Sang Saka Merah Putih di sana.
"Saya harapkan segera tuntaskan misi ini. Karena bertambahnya usia kemampuan fisik juga akan berkurang," papar Sabar Gorky.
Beragam prestasi lain juga pernah di sabet Sabar Gorky. Kejuaraan pertama adalah panjat dinding internasional di Korea berhasil menjadi juara pertama di tahun 2009 lalu. Disusul prestasi berikutnya diajang panjat dinding dunia di Paris pada tahun 2012, yang diikuti 53 negara dan Sabar Gorky berhasil meraih peringkat empat dunia.
Apa yang dilakukan Sabar tersebut diharapkan bisa menjadi motivasi bagi yang lain. Dalam pendakian kali kedua di puncak Elbrust, jika pada pendakian pertama Gorky melewati jalur utara, maka dalam pendakian kali ini akan melewati jalur selatan bersama tim pendaki lain yang tergabung dalam 'Garuda Muda'.
"Mulai pendakian 15 Agustus, diperkirakan butuh waktu dua hari pendakian dan tiba di puncak pada 17 Agustus dan Merah Putih berkibar di sana," harap Sabar Gorky.
Semoga apa yang dilakukan Sabar Gorky bisa menginspirasi, bahwa anak bangsa asal Indonesia ini menjadi tuna daksa pertama dunia yang berhasil taklukan empat puncak dunia. Dirinya memiliki cara berbeda untuk bisa mengharumkan nama Indonesia ditengah keterbatasan yang dimilikinya.
"Keterbatasan tidak menghambat sesorang untuk bisa maju dan meraih prestasi. Hanya perlu tekat kuat, ketekunan dan jangan lupa berdoa," pesan Gorky.
- Kado Kue Tart Dandim dan Penjabat Bupati Kudus Warnai Hari Bhayangkara ke 78
- Perjalanan Spiritual Dyah Laras, Membawa Putra Sulung Yogi Ardiako 'Dipinang' PKB Salatiga
- Mengenang RMP Sosrokartono, Ini Harapan Bupati Kudus