Bisnis tanaman hias menuai rejeki di tengah pandemi Covid-19.
- Wali Kota Semarang Harap Bisa Naikan Kunjungan Wisata Lewat Ajang Lari Semarang 10K
- Eksplorasi Kisah Cinta Tari dan Bian Dalam Wedding Agreement The Series
- Lima Fakta Unik Dibalik Syuting Doctor Strange in the Multiverse of Madness
Baca Juga
Bisnis tanaman hias menuai rejeki di tengah pandemi Covid-19.
Bagi kolektor tanaman hias harga mahal tak jadi soal.
Meski tergolong musiman tapi bisa untuk mengangkat UMKM terlebih saat ini,†ujar Pemilik Leebona Garden House, Johan Iswara, saat dihubungi RMOL Jateng, Selasa (16/3).
Menurut dia, tidak ada kata mahal untuk harga yang dipatok tanaman hias. Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia membuat hobi berkebun menjadi trend global.
Saat ini Monstera Obliqua dari Peru sedang booming, bisa jadi tanaman dari Indonesia atau negara tropis akan diincar di negara luar,†ujar Jojo, sapaan akrabnya.
Berdasarkan pengalaman selama berbisnis ini, Jono pernah menjual Monstera Mint dengan kisaran harga per daun Rp100 juta. Dia pun pernah menjual Philodendron Ilsemanii dengan kisaran harga Rp200 juta.
Kolektor dari Malang, Jakarta dan ada beberapa pelanggan dari Semarang berburu tanaman-tanaman premium koleksinya.
Jojo memaparkan, jenis Monstera memang masih digemari. Masih di kisaran puluhan juta, Monstera Adansonii Archipelago three colour. Tanaman lokal dipatok Rp15 juta per daun.
Contoh lain Philodendron Red Tripartitum mulai Rp18 juta per daun.
Kenali tanaman karena setiap jenis membutuhkan perawatan berbeda. Selain itu, dan konsisten dalam merawat agar tumbuh dengan baik,†paparnya.
- Semarang Tutup Rangkaian Seri GIIAS 2024
- Nexa Dukung Transformasi Digital Mempercepat Pertumbuhan Bisnis
- Semarak Ramadhan di Pusat Perbelanjaan Kota Semarang