Mantan Presiden AS Barack Obama sempat menjelma menjadi seorang yang protektif sejak berembus kabar bahwa putrinya Malia tengah menjalin hubungan dekat dengan seorang pria Inggris bernama Rory Farquharson.
- Indonesia-Malaysia Rancang Diplomatic Notification Untuk TKI
- Paus Frasiskus Diam-diam Kunjungi Toko Kaset di Roma
- Kiprah Tiga Pemuda Kampung Asal Pati, Harumkan Indonesia Sabet Medali Emas WSC 2024 di Perancis
Baca Juga
Mantan Presiden Obama memperingatkan tentang ancaman terhadap "prinsip-prinsip dasar demokrasi' sehari setelah rekaman percakapan Donald Trump yang menekan Menlu Georgia bocor dan menjadi sorotan keras publik.
"Besok adalah Hari Pemilu di Georgia dan taruhannya sangat tinggi. Kami melihat seberapa jauh beberapa orang akan mempertahankan kekuasaan dan mengancam prinsip-prinsip dasar demokrasi kami," ujar Obama, seperti dikutip dari The Hill, Selasa (5/1).
Pernyataan Obama dibuat pada malam pemilihan Senat yang penting di Georgia, memenangkan kedua kursi.
"Tapi demokrasi kami bukanlah tentang individu mana pun, bahkan seorang presiden-ini tentang Anda," tulisnya sebelum mendesak penduduk Georgia untuk menggunakan 'alat paling kuat' mereka sebagai orang Amerika dan memberikan suara pada hari Selasa.
Komentar Obama muncul saat Trump menghadapi kritik di kedua sisi karena mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger dalam panggilan telepon pada hari Sabtu bahwa ia harus 'menemukan' 11.780 suara yang diperlukan untuk membalikkan kekalahannya di Georgia.
Meskipun Electoral College mengonfirmasi Biden sebagai pemenang, Presiden Trump belum menyetujui pemilihan AS.
Suara panggilan tersebut, yang berlangsung sekitar satu jam, diterbitkan oleh The Washington Post pada hari Minggu setelah presiden mentweet tentang panggilan dengan Raffensperger pada hari sebelumnya. Demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL.
- Kim Jong Un Terlihat Lebih Kurus di Hari Pemuda
- Pemutakhiran Korban Penembakan AMPP
- Mantan Anggota ISI Kini Jadi Fashion Influencer