Baru 40 Persen, Buruh Tercover BPJS Kesehatan di Salatiga

Hiburan rakyat saat tampil di hari kedua acara Mau Day di Halaman Kantor Pemkot Salatiga, Sabtu (6/5).
Hiburan rakyat saat tampil di hari kedua acara Mau Day di Halaman Kantor Pemkot Salatiga, Sabtu (6/5).

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi menyebutkan jika di Kota Salatiga buruh yang telah tercover atau terlindungi di dalam program jaminan kesehatan nasional belum semuanya.


"Baru tercakup sekitar 40%. Sehingga dalam konteks ini menjadi tugas kolaborasi dengan BPJS untuk terus ditingkatkan," kata Sinoeng, Sabtu

Keberadaan dari BPJS ketenagakerjaan, menurut Sinoeng sangat penting karena tugas kita bukan hanya menjadi anggota, tetapi harus mempunyai kesadaran bahwa jaminan sosial baik kesehatan dan rasa aman dalam bekerja adalah hak dari  pekerja itu sendiri.

"Yang penting adalah membangun kesadaran bahwa mereka memperoleh garansi, keselamatan kerja, kesehatan dan sebagainya," terangnya.

Semua itu, ditegaskannya merupakan tugas edukatif kita untuk membangun kesadaran. Untuk itu, ia mengajak manfaatkan event-event dengan BPJS ataupun dengan pihak lainnya.

Sehingga di semua kesempatan, baik di mall, pasar raya, car free day ada BPJS, sehingga pekerja/buruh mendapatkan manfaatnya.

"Persoalan kedepan adalah bagaimana kita mempercepat pelayanan ini. Hari ini BPJS luar biasa dengan hadirnya Dirut BPJS dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam peringatan hari buruh ini, maka coverage (cakupan)  kepesertaan BPJS akan naik," imbuhnya.

Ia menambahkan, perlindungan kepada pekerja/ buruh  kedepan yang patut diperhatikan adalah apa yang kamu harapkan, biaya yang paling besar apa, misalnya transportasi, biaya sekolah, UMK, dan masalah kesehatan.

Maka, semua harus disesuaikan dengan esensi persoalan yang dibutuhkan, yang paling dominan apa. Hal ini yang akan kita kawal terus.

Sementara, di hari kedua May Day di Halaman Kantor Pemkot Salatiga diwarnai berbagai hiburan masyarakat serta stan-stan UMKM serta, layanan kesehatan."Baru tercakup sekitar 40%. Sehingga dalam konteks ini menjadi tugas kolaborasi dengan BPJS untuk terus ditingkatkan," kata Sinoeng, Sabtu  Keberadaan dari BPJS ketenagakerjaan, menurut Sinoeng sangat penting karena tugas kita bukan hanya menjadi anggota, tetapi harus mempunyai kesadaran bahwa jaminan sosial baik kesehatan dan rasa aman dalam bekerja adalah hak dari  pekerja itu sendiri.  "Yang penting adalah membangun kesadaran bahwa mereka memperoleh garansi, keselamatan kerja, kesehatan dan sebagainya," terangnya.  Semua itu, ditegaskannya merupakan tugas edukatif kita untuk membangun kesadaran. Untuk itu, ia mengajak manfaatkan event-event dengan BPJS ataupun dengan pihak lainnya.  Sehingga di semua kesempatan, baik di mall, pasar raya, car free day ada BPJS, sehingga pekerja/buruh mendapatkan manfaatnya.  "Persoalan kedepan adalah bagaimana kita mempercepat pelayanan ini. Hari ini BPJS luar biasa dengan hadirnya Dirut BPJS dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam peringatan hari buruh ini, maka coverage (cakupan)  kepesertaan BPJS akan naik," imbuhnya.  Ia menambahkan, perlindungan kepada pekerja/ buruh  kedepan yang patut diperhatikan adalah apa yang kamu harapkan, biaya yang paling besar apa, misalnya transportasi, biaya sekolah, UMK, dan masalah kesehatan.  Maka, semua harus disesuaikan dengan esensi persoalan yang dibutuhkan, yang paling dominan apa. Hal ini yang akan kita kawal terus.  Sementara, di hari kedua May Day di Halaman Kantor Pemkot Salatiga diwarnai berbagai hiburan masyarakat serta stan-stan UMKM serta, layanan kesehatan.