- Momen Lomban Buka Peluang Peningkatan Ekraf
- Bintang Laut Food Kini Beromzet Puluhan Juta se-Bulan
- Bandeng Mbak Payau Istambul Sukses Rambah Pasar Lokal dan Internasional
Baca Juga
Batik merupakan pakaian tradisional khas Indonesia. Hal ini tak bisa dibantah lagi. Pasalnya, jika diteliti lebih jauh, hampir seluruh wilayah, khususnya di Pulau Jawa, memiliki ke-khasan tersendiri dari mulai corak, warna dan tentunya makna tersirat dari motif yang ditonjolkan.
Salah satunya seperti Batik Ibu Dwi, di Desa Karangmlati, Kabupaten Demak. Batik-batik buatan ibu yang memiliki nama lengkap Dwi Marfiana S.Pd, MH, ini bukan hanya terkenal unik dan sarat makna tapi juga melestarikan warisan budaya Demak.
Contohnya bisa dilihat dari ragam batik seperti motif Ulam Segaran, Cupit Kepiting, Semangka Tegalan, dan Masjid Agung Demak. Setiap motif memiliki cerita dan filosofi yang mendalam, mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Demak.
Motif Ulam Segaran menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir Demak yang erat kaitannya dengan laut. Motif ini sering kali menampilkan gambar ikan dan tumbuhan laut, yang melambangkan kelimpahan dan kesejahteraan. Filosofi di balik motif ini adalah harapan akan kehidupan yang makmur dan sejahtera bagi masyarakat Demak.
Motif Cupit Kepiting terinspirasi dari hewan kepiting yang banyak ditemukan di daerah pesisir Demak. Kepiting dikenal sebagai simbol ketahanan dan kemampuan beradaptasi, karena hewan ini mampu hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Motif ini mengajarkan pentingnya fleksibilitas dan ketahanan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Motif Semangka Tegalan mencerminkan kekayaan alam Demak yang subur dan melimpah. Semangka, sebagai salah satu hasil pertanian unggulan Demak, menjadi simbol kesuburan dan keberlimpahan. Motif ini mengandung pesan tentang pentingnya menjaga dan memanfaatkan kekayaan alam dengan bijak untuk kesejahteraan bersama.
Motif Masjid Agung Demak adalah penghormatan terhadap salah satu situs bersejarah paling penting di Demak. Masjid Agung Demak, yang didirikan oleh Wali Songo, merupakan simbol keagungan dan spiritualitas. Motif ini mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai spiritual dan sejarah dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menggabungkan elemen-elemen tradisional dan modern, Batik Ibu Dwi berhasil menciptakan karya seni yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga kaya akan makna dan cerita.
Setiap lembar batik yang dihasilkan adalah cerminan dari dedikasi dan cinta terhadap budaya Demak, serta upaya untuk melestarikan warisan leluhur bagi generasi mendatang.
"Diharapkan generasi muda Demak dan warga Demak yang tengah mencari informasi referensi serta mengenai batik Demakan dapat dengan mudah datang berkunjung untuk menikmati wisata edukasi sekaligus wisata belanja," kata Ibu Dwi.
- Agrowisata Sekar Aji, Destinasi Pilihan di Tepi Sungai Demak
- Lumbung Padi Tertua se Asia Tenggara Tersembunyi di Jantung Kota Demak
- Taman Bogorame, Oase di Tengah Teriknya Demak