Posisi perempuan sangat penting dalam mengawasi jalannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
- Serap Aspirasi, Asfirla Kunjungi Masyarakat Di Lembah Gunung Putri
- Wabup Grobogan Resmi Pindah PKB
- Gerindra Karanganyar Siap Menangkan Paslon Ahmad Luthfi-Gus Yasin dan Rober-Adhe
Baca Juga
Hal itu terungkap dalam Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 kepada Masyarakat.
Bertema 'Bersama Perempuan Mengawal Integritas Pemilu', Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah mengajak para perempuan turut mengawasi pilpres 2019.
"Jumlah pengawas pemilu perempuan di Jawa Tengah mencapai 33,5 persen," kata komisioner Bawaslu Jateng, Anik Solihatun di hotel Patra Jasa, Kota Semarang, Kamis (29/11/2018).
Ia menjelaskan beberapa hal yang perlu diawasi antara lain politik uang, netralitas Aparat Sipil Negara (ASN) hingga hoax di media sosial.
Di sisi lain, Guru Besar Unnes Prof Dr Tri Marhaeni Pudji Astuti, M Hum berujar saat ini para capres berebut suara perempuan.
Ia juga masih menyayangkan aturan posisi perempuan di daftar calon legisltaif ada di daftar nomor tiga.
"Coba kalau caleg perempuan ada di nomor satu, pasti partai politik beramai-ramai mendidik perempuan," katanya.
Tri berujar generasi perempuan milenial atau yang aktif dengan media sosial bakal lebih egaliter.
Berbeda dengan perempuan tradisional. Menurutnya hal itulah yang harus dicapai.
- Pendaftar Independen Pasangan Bacalon Pilkada Salatiga Butuh 14.627 Tanda-Tangan dan KTP
- 45 Persen Pemilih Kemungkinan Berubah Pilihan Capres-Cawapres
- Cek Lokasi Konsolidasi, Puan: Mesin Partai akan Bekerja untuk Menangkan PDIP dan Ganjar Presiden