Baznas-SMKN Jateng Maksimalkan Potensi Kewirausahaan Penyandang Disabilitas

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng dan SMK N Jateng berkolaborasi membuat pelatihan skill bagi penyandang disabilitas.


Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap, melalui pelatihan ini  penyandang disabilitas bisa mandiri dan jadi enterpreneur.

‘’Jika dilatih dan dibina secara maksimal bukan tidak mungkin para penyandang disabilitas tersebut akan menjadi enterpreneur. Jadi dalam situasi seperti ini, penting kita membantu mereka agar mereka bisa mandiri," tegas Ganjar, usai membuka kegiatan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi penyandang disabilitas di SMKN Jawa Tengah, Rabu (9/3).

Pelatihan yang diselenggarakan Baznas Jateng ini merupakan yang kedua dan diikuti sebanyak 60 penyandang disabilitas se Jateng.

Ganjar sempat menyapa sejumlah penyandang disabilitas ibu-ibu dan bertanya alasan mereka mengikuti pelatihan mekanik sepeda motor.

"Lho bu, jenengan yo melu latihan mbengkel? Kok hebat men. Jajal sakliyane mbengkel pengin belajar opo?," tutur Ganjar  dan dijawab, "Pengin memperdalam jahit pak, desain," ujar seorang ibu.

Mendengar itu, Ganjar langsung memanggil staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Sosial. Ganjar meminta mereka untuk melakukan asesmen terkait keinginan latihan yang dihendaki oleh ibu-ibu penyandang disabilitas.

"Nanti teman-teman SMK kita bisa tugaskan, yang SMK Boga membantu komunitas ini, yang SMKnya punya perbengkelan bantu komunitas ini. Per komunitas itulah nanti kita harapkan peralatan yang ada, guru-guru yang ada bisa punya manfaat lebih," ujarnya.

Dia  berharap di pelatihan selanjutnya ada tahap asesmen. Para penyandang disabilitas tersebut didata sejak awal kebutuhan dan keinginannya dilatih apa.

"Nanti angkatan selanjutnya kita sudah bisa lebarkan sayap untuk melakukan semacam asesmen. Jadi kebutuhan diawalnya apa, apakah mereka kepengin bengkel, kepengin boga, kepengin desain, atau mungkin coding siapa tau mereka punya talenta itu nahitu kita tempelkan aja dengan SMK-SMK," katanya.

Kegiatan serupa juga digagas oleh Baznas Jateng bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans dan SMKN Jateng. Pada pelaksanaan pertama, peserta yang ikut sebanyak 50 penyandang disabilitas.

"Maka ini setelah angkatan kedua, kita ingin perbaiki nanti kita minta dinas pendidikan untuk membantu, dinas sosial naker untuk membantu dan evaluasi. Harapan saya ada ujian semesternya. kalau nanti mereka ada ujian semester dan kita dampingi terus hasilnya seperti apa. Jangan sampai mubazir," tandasnya.