Imbas perkembangan teknologi membuka pintu bagi modus penipuan semakin canggih. Beberapa hari terakhir, beredar informasi di media sosial, mulai dari transfer Rp0 dari rekening BCA ke rekening bank lain.
- Pemkab Banyumas Manfaatkan Limbah Plastik untuk Bahan Baku Semen
- Komitmen Terapkan GRC, Semen Gresik Raih TOP GRC Awards 2022
- Mudahkan Izin dan Modal, Pemkab Demak Genjot Kapasitas Usaha Lokal
Baca Juga
Kemudian tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA mobile, hingga adanya klaim dari pihak yang memiliki data nasabah dan penawaran akses ke sistem finansial BCA.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menegaskan, kabar transfer antar bank Rp0 adalah informasi tidak benar
"Adapun informasi yang diklaim sebagai data dari BCA, setelah kami lakukan pengecekan, dapat kami sampaikan bahwa data yang diklaim beredar tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh BCA," dalam rilis tertulisnya kepada RMOLJateng, Sabtu (28/7).
Selanjutnya, aplikasi mobile dan website myBCA hanya dapat diakses nasabah dengan menggunakan BCA ID dan password dibuat dan diketahui oleh nasabah sendiri. Nasabah harus memasukkan PIN hanya diketahui oleh nasabah.
Untuk melakukan transaksi finansial di website myBCA, nasabah harus memasukkan One Time Password (OTP) dari token KeyBCA.
"Kami menegaskan hingga informasi ini kami sampaikan, tidak ada nasabah yang mengalami kerugian finansial di tengah ramainya informasi hoaks dan klaim oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Mengenai munculnya pop up peringatan virus saat mengakses BCA mobile dapat kembali tidaklah benar BCA mobile terkena virus. Namun, pop up tersebut merupakan alert dari sistem smartphone akibat deteksi aplikasi berbahaya yang ada di smartphone.
BCA mengimbau nasabah untuk selalu melakukan install aplikasi resmi baik di PlayStore, AppStoreatau AppGallery serta melakukan update software perangkat smartphone terbaru.
Pihaknya mengimbau install dari aplikasi tidak resmi memiliki risiko perangkat/device bisa terinfeksi virus yang dapat mengancam data dan aktivitas di device tersebut, termasuk aktivitas finansial nasabah.
Kepada para nasabah diminta untuk selalu berhati-hati terhadap oknum mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan bertujuan mengetahui data nasabah.
"Jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), nomor kartu ATM, Personal Identification Number (PIN), kepada siapapun," tegasnya.
Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala. Di samping itu, BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.
Seluruh strategi dan penerapan standar keamanan tersebut selalu dievaluasi dan di-update secara rutin dengan memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital.
- Jawa Tengah Akan Pamerkan Produk Unggulan Ke 5 Negara Dalam Ajang UMKM Gayeng 2024
- Direksi Baru Bank Jateng Janji Naikkan PAD dan Perekonomian Jawa Tengah
- CIMB Niaga Gelar Wealth Xpo Bersama Mantan Menkeu Bambang Brodjonegoro