Belajar Otodidak, Difabel yang Tak Lulus SD Asal Batang Buatkan Coding Aplikasi untuk Warga Amerika

Ady Himawan, Difabel asal Batang yang jenius.
Ady Himawan, Difabel asal Batang yang jenius.

Tidak lulus sekolah dasar (SD) dan separuh tubuh lumpuh sejak kecil tidak menyurutkan semangat Hari Ady Himawan (27) berkarya.


Bermodalkan komputer rakitan sederhana, warga dukuh Peron, desa/kecamatan Limpung, Kabupaten Batang itu bisa membuat karya coding aplikasi.

Bungsu dari tiga bersaudara itu bahkan belajar coding atau bahasa program secara otodidak.

"Saya belajar coding sendiri dari tutorial di youtube, empat tahun terakhir," katanya, Kamis (9/9).

Ia bercerita belajar bahasa program untuk berbagai jenis platform mulai dari website hingga android.

Bahkan, Ardy beberapa kali mendapat pesanan membuat coding untuk aplikasi dari warga Amerika.

Hasil karyanya itu dibeli dengan nilai antara 100 dolar Amerika hingga 150 dolar Amerika.

"Saya juga buat youtube, terus saya di DM (direct message), isinya diminta membuat program pesanan," tutur penyandang disabilitas itu.

Ardy juga belajar merancang aplikasi yang memanfaatkan layanan sejumlah platform berbasis android, Ios, windows hingga Linux.

Kunarsih, sang Ibu bercerita bahwa Ardhy terkena TBC tulang pada umur sembilan tahun atau kelas IV SD.

Sejak menjadi penyandang disabilitas, anaknya itu enggan melanjutkan sekolah.

Kesehariannya hanya berada di depan komputer.

"Dulu pertama-tama mainan hape dan sering diutak atik, lalu minta dibelikan PS 1 hingga PS 3. Ia juga sering ke warnet di depan rumah," tuturnya.

Dari situ, ketertarikan anaknya pada komputer mulai muncul. Sang anak pun mulai menabung uang sakunya untuk merakit komputer.

"Sejak empat tahun lalu di depan komputer terus, uang hasil kerjanya (dari komputer), buat langganan wifi," ucapnya.

Kunarsih bercerita bahwa tidak ada yang mengajari anaknya merakit hingga mengoperasionalkan komputer.

"Kalau saya tidak mudeng (paham) komputer sama sekali," jelasnya.

Bupati Batang Wihaji yang juga mendatangi rumah Ardy mengungkapkan kekagumannya.

Ia kagum dengan semangat belajar Ardy yang tinggi karena di tengah keterbatasannya.

Politisi Golkar itu berencana membantu Ardy dengan komputer yang lebih mumpuni.

"Saya juga sudah meminta Dinkominfo Batang mendampingi beliau (Ardy)," jelasnya.