Belum Ada Pengajar untuk Penganut Penghayat di Batang

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata mengupayakan ada guru untuk pelajar penganut penghayat.


Selama ini, para pelajar penganut penghayat atau kepercayaan masih mengikuti pelajaran agama besar.

"Ya kalau KTP sudah tidak masalah karena sudah difasilitasi. Tapi untuk pelajaran agama belum," katanya, Minggu (5/12).

Selama ini para pelajar penghayat mengikuti pelajaran dari agama Islam, Kristen, Katolik serta agama lainnya. Belum ada pengajar khusus penghayat di Kabupaten Batang.

Agung menambahkan di kota Semarang sudah ada universitas yang membuka jurusan kajian penghayat. Ia akan mencoba mencarikan beasiswa bagi siswa yang berminat menjadi pengajar penghayat.

"Saya coba akan komunikasikan dengan teman-teman penghayat. Siapa tahu ada yang berminat," tuturnya.

Mantan kepala Dispermades Kabupaten Batang itu menyebut ada 1.500-an penghayat. Ribuan penghayat itu berasal dari berbagai aliran kepercayaan.

Selama ini, tidak ada ketegangan dengan umat beragama lain. Selain itu, ritual kepercayaan para penghayat juga cenderung tertutup.

"Kalau kerukunan tidak ada masalah, di Kabupaten Batang kondusif," jelasnya.