Beredar Kabar Mutasi ASN Karena Setoran, Mantan Walikota Salatiga : Murni Kebutuhan Organisasi

Mantan Walikota Salatiga, Yuliyanto.
Mantan Walikota Salatiga, Yuliyanto.

Kabar beredar di lingkungan Pemkot dan masyarakat Salatiga, jika mutasi atau pergeseran Aparatur Sipil Negara (ASN) Salatiga oleh pejabat lama (mantan Wali Kota Yuliyanto) terdapat unsur menyetor sejumlah uang, Kamis (9/6).


Bahkan, perombakan besar-besaran ASN juga dipicu faktor suka atau tidak sukanya (like dislike) walikota atau istrinya kepada ASN terkait.  Kabar itu sontak dibantah mantan Wali Kota Salatiga Yuliyanto.

Saat menghubungi RMOLJateng, Yuliyanto bahkan mempertanyakan dimana letak salahnya pelantikan para ASN Salatiga menjelang dirinya lengser.  Melalui pesan whatsapp, Yuliyanto menegaskan jika rotasi, mutasi dan promosi yang ia lakukan beberapa kali periode adalah murni kebutuhan organisasi. 

"Mboten leres (tidak benar), (perombakan ASN karena faktor like dislike saya atau istri kepada ASN terkait). Itu (Rotasi, mutasi dan promosi) murni kebutuhan organisasi," kata Yuliyanto. 

Sebelumnya, RMOLJateng menemukan sejumlah kasus janggal pergeseran ASN di beberapa OPD di lingkungan Pemkot Salatiga diantaranya seorang Sekretaris Dinas (Sekdin) dengan golongan 4A turun menjadi Kabid.  Sementara, yang menggantikan seorang Kabid menjadi Sekdin, padahal belum waktunya naik pangkat. Kondisi ini, sangat berpengaruh kepada Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN. 

Begitu juga saat ditemukan jabatan Kasi ditempati 3A harusnya sesuai regulasi itu 3D. Sedangkan, anak buah yang dipimpin golongannya lebih tinggi dari yang dipimpin.  Kenyataannya, saat perombakan ada beberapa yang ditempati golongan masih belum memenuhi syarat. Dengan kata lain, cukup banyak ASN yang masuk gerbong pelantikan berubah kelas jabatannya. 

Menjawab kabar tak sedap itu, Yuliyanto membeberkan versinya. Ia menyebutkan, jika proses pelantikan rotasi, mutasi dan promosi itu sudah sesuai dengan regulasi. 

Ia menuding Kepala BKPSDM Kota Ir. Mustain M.Si dan Kepala Inspektorat Kota Salatiga Prasetya Ichtiarto tidak mengerti aturan Kepegawaian. 

"Yang ngomong itu malah gak ngerti aturan kepegawaian. Karena aturan kepegawaian selalu diperbaharui sehingga para ASN yang harusnya banyak belajar dan baca aturan terbaru," tandasnya. 

Ia meminta ASN tidak ingin belajar dengan aturan-aturan yang terbaru.  "Belajar aturan dalam arti membaca," tegasnya. 

Tukang Lantik 

Yuliyanto menegaskan,  jika dirinya saat itu sebagai Wali Kota cuma tukang lantik.  Apalagi, ia menilai tujuan dari penataan organisasi (mutasi dan promosi) adalah untuk mencapai kebutuhan organisasi dalam mencapai tujuan yakni pelayanan yang optimal. 

"Semua sudah disajikan oleh tim Baperjakat. Wali Kota cuma tukang lantik. Jadi personil yang dimutasi atau promosi sudah sesuai dengan kompetensinya dan dibutuhkan untuk perkuatan di OPD," sebutnya. 

Saat disinggung apakah pelantikan yang ia pimpin, juga melihat unsur loyalitas seorang ASN terhadap walikota sebagai pembina kepegawaian sekaligus sebagai pengguna, meskipun golongan kepangkatan belum memenuhi syarat, ia membenarkan. 

Selain itu,  pejabat-pejabat yang ia lantik sudah sesuai dengan kompetensi dan sangat dibutuhkan oleh organisasi. Ditambah, Pegawai yang bersangkutan dianggap mampu dan memiliki kompetensi. 

Komposisi kepegawaian yang sekarang ini, diakuinya, sudah sangat sesuai dengan kebutuhan OPD dalam menjalankan roda pemerintahan. 

Saat ditanya terkait kabar jika perombakan ASN di Salatiga terdapat unsur setoran, dengan tegas dibantahnya.  

"Mboten leres mbak. Murni kebutuhan sebuah organisasi. Contoh yang kemarin distafkan sudah dikembalikan ke posisi jabatan yang sama. Di PP 11 2017 sudah tidak menyebutkan eselonisasi," tegasnya. 

Dikatakan, jika ada perombakan kembali ASN, kata dia,  di luar kewenangan dirinya sebagai pejabat lama, dia mengaku belum bisa berkomentar. 

"Belum bisa komentar sekarang, karena menyusun kebutuhan organisasi itu tidak gampang. Harus kenal karakter masing-masing pejabat dan untuk mengenal pribadi masing pegawai butuh waktu bertahun-tahun," pungkasnya.