Setelah sekian lama sampah menumpuk di Bendungan Siluwur Desa Tegalsari, kecamatan Weru, Sukoharjo, akhirnya dilakukan gotong royong pembersihan secara total, Minggu (21/2/2021).
- Komunitas Pecinta Kencreng Purworejo Tolak Sound Horeg dalam Kirab Santri
- Kemarau Panjang Embung di Blora Mengering dan Tanah Retak
- Pilbup Tegal 2024, Giliran KRT Rosa Mulya Aji Muncul Daftar Cawabup Melalui PDI Perjuangan
Baca Juga
Setelah sekian lama sampah menumpuk di Bendungan Siluwur Desa Tegalsari, kecamatan Weru, Sukoharjo, akhirnya dilakukan gotong royong pembersihan secara total, Minggu (21/2/2021).
Bersih sungai dilakukan secara gabungan oleh BPBD Kabupaten Sukoharjo, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, SAR Kabupaten Sukoharjo, PMI, TNI/Polri, relawan, pemerintah desa dan warga setempat.
Sedikitnya sebanyak 5 truk sampah berhasil diangkat dan dibersihkan dari bendungan yang berada di perbatasan Sukoharjo dan Gunung Kidul tersebut.
"Sudah lama kami laporkan adanya tumpukan sampah di bendung Siluwur. Dan alhamdulilah hari ini sudah dibersihkan, kami takut kalau dibiarkan sungai akan meluap," kata Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Weru Nugroho Dwi Susilo, Minggu.
Diketahui, sampah yang menyumbat bendungan Siluwur didominasi sampah kayu. Berupa akar-akar pohon (dangkel) dan rumpun bambu (barongan bambu).
Jadi harus dilakukan dengan banyak orang kalau perlu dengan alat berat dan difasilitasi truk sampah untuk membuangnya.
Ditambahkan Nugroho, sungai Siluwur pernah dilakukan normalisasi oleh Pemerintah Desa. Selain mengantisipasi banjir, juga memanfaatkan sedimentasi sungai untuk pertanian.
"Dulu sebelum normalisasi sering meluap ke pemukiman dan lahan pertanian. Setelah di normalisasi hanya meluap ke lahan pertanian," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan bahwa bersih bendungan Siluwur dipimpin langsung oleh Plh. Bupati Sukoharjo Budi Santoso.
"Bersih sungai ini, merupakan upaya untuk pengurangan risiko banjir. Sampah didominasi pohon bambu karena disepanjang aliran sungai banyak rumpun bambu," katanya.
Maryanto menyebut, sungai sekitar bendungan siluwur memang kerap meluap dan bila bendung siluwur dalam keadaan penuh sampah, tidak akan bisa menampung air maka dikuatirkan akan menjadi luapan yang mengakibatkan banjir
"Sukoharjo termasuk daerah rawan banjir karena banyak sungai mengalir. Mari kita jaga saluran air dan sungai, jangan buang sampah sembarangan, kalau ada temuan sampah di sungai laporkan akan kami tindaklanjuti," tandas Maryanto.
- Pj Bupati Karanganyar Bersama Polres Karanganyar Pantau Pos Pam Nataru
- Telkomsel Bantu 1000 Set APD Penanganan Covid-19 ke Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan
- Libur Panjang, Jalan Utama di Semarang Macet