Bank Indonesia mencetuskan ide pembentukan holding pondok pesantren untuk meningkatkan kemandirian.
- OPPO Experience Store Kenalkan Gawai Tipe Terbaru
- Berharap Raup Untung di Idul Adha, Peternak Domba di Wonogiri Rela Ngutang ke Bank
- Pekan Raya Keburejo, Wujud Dukungan Ekonomi dan Kreativitas Masyarakat
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Bank Indonesia Tegal, Taufik Amrozi di acara penerimaan secara simbolis program sosial Bank Indonesia (PSB) penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Batang.
"Idenya, sejumlah pesantren disatukan dengan membentuk holding untuk mendukung kemandirian," katanya di Aula kantor Bupati Batang, Senin (27/7).
Ia menjelaskan, pesantren A punya usaha konveksi, pesanten B budidaya ikan, atau pesantren lain dengan usaha berbeda bisa saling sinergi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Taufik menuturkan selama ini, melalui program sosial BI, sudah menyentuh pondok pesantren.
Contohnya, pihaknya baru saja memberi bantuan 10 mesin jahit pada ponpes Roudlatul Muhtadi yang konsen membuat usaha pembuatan peci.
Pihaknya juga memberi bantuan sosial sebanyak 1.018 paket sembako pada gugus tugas penanganan Covid-19.
Pengasuh Pondok Pesantren
Roudlatul Muhtadin, Khabib Ghozi, menyatakan sangat terbantu dengan mesin jahit tersebut.
Ia yakin bantuan mesin jahit tersebut bisa meningkatkan produktifitas usaha pondok pesantrennya.
Terkait holding pesantren, Ghozi berharap rencana itu bisa terwujud.
"Semoga Bisa terfasilitasi sehingga ada kemudahan dan kerjasama antarpesanren yang mempunyai ciei khas produk khas masing-masing," tuturnya.
- Pembangunan Pasar Glendoh Molor, Ini Penjelasan Penyedia Jasa
- Good Bye Pandemi, Songsong Kebangkitan
- Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Purbalingga Stabil